Ada rasa yang sepantasnya ada namun tidak untuk diperjuangkan
Alika kini duduk dibangku kantin bersama Melly menikmati es teh. Suasananya kini masih sepi karna belum waktunya untuk istirahat. Setelah pelajaran olahraga yang melelahkan kantin dipenuhi anak kelas X-2 untuk menghilangkan rasa lelah.
"Cape gila." Melly mengipas-ngipas menggunakan tangannya menghilangkan gerah.
"Eh abis ini pelajaran siapa?" Tanya Alika.
"Bunda!" Jawab Amel teman sekelasnya.
Bunda Netty namanya. Guru kocak walaupun sudak memiliki dua orang anak. Selera humor Bunda sangat tinggi hingga 3 jam pelajarannya terkesan singkat bahkan terasa kurang. Bunda mengajar Bahasa Indonesia.
"Asik bunda.. kira gue bakal pelajaran Bu Asih!bete gue kalo dia yang ngajar." Syukur bagi Melly jika bukan bu Asih, karna minggu kemaren saat masuk pertama kali sudah memberikan tugas yang bejibun. Bikin bete.
"Tapi bukan dia aja abis ini." Daffa datang bersama Devan, Mario dan Randra membawa satu mangkuk mie ayam duduk bersama Melly dan Alika.
"Untung sih." Alika meneguk es teh didepannya.
Keheningan tercipta dimeja itu. Para lelaki itu sibuk melahap mie ayam didepannya. Seperti sudah seminggu tidak makan Mario dapat menghabiskan setengah mie nya. Dan memesan satu mangkuk lagi karna merasa kurang. "Mang satu lagi mie ayam!"
Alika tersenyum melihat kelakuan teman sekelasnya itu. Badannya tidak gemuk tapi tampungan perutnya macam karung juga.
"Doyan apa laper lo yo?" Tanya Melly dengan menahan tawanya.
"Laaouu.. perr gue." Mario mengunyah hingga suaranya hampir tak begitu jelas terdengar.
"Telen dulu bro?" Randra menoyor kepala Mario yang tengah menyendok mienya.
"Ais dioemm lo." Semangkuk mie ayam kembali datang dimeja mereka.
"Lanjutkan brohh." Daffa yang duduk disebelahnya menepuk punggung Mario seakan memberi semangat kepadanya agar segera menghabisi semua.
"Tenang aja pasti gue abisin." Mario menepuk nepuk dadanya menunjukan keberanian dan kekuatannya.
"Balik yuk Mel?" Alika mengajak Melly segera kembali kekelas. Melly dan Alika langsung berdiri dari duduknya.
"Kalian udah mau balik kelas aja." Celoteh Randra.
"Mau ganti baju dulu soalnya nanti keburu ada guru." Ucap Alika yang mulai melangkah menjauhi meja tersebut.
"Al nanti whatshapps gue kalo ada guru." Teriak Daffa.
"Iya." Jawab Alika sambil mengacungkan jempol tanda siap.
Setelah berganti pakaian Alika memasuki kelas. Berdiri dibarisan tengah untuk merasakan dinginnya kipas kelas. Gerahnya seusai olahraga membuatnya harus betah berdiri ditengah kelas untuk menikmati kipas.
"Gile udah ganti baju gue masih ngerasain gerah." Melly menggerutu sambil mengipas menggunakan bukunya.
"Sini Mel! Seger dingin." Ajak Alika untuk mendinginkan sama seperti yang dilakukannya.
Rombongan Daffa, Devan, Mario dan Randra memasuki kelas dengan berlari. "Bu Asih woi."
"Bu Asih.. Bu Asih." Ucap Daffa.
"Bu Asih masuk woi." Ucap Mario yang dengan sigap langsung duduk dikursinya.