“Erina tunggu!” Jo berlari mengejar. Hendak dicegahnya gurunya tersebut bertanding seorang diri. Roman dengan tegang menegakkan tubuhnya. Matanya terus mengawasi. Ia pun tidak merelakan Erina pergi.
Namun Erina tidak berhenti berjalan. Ia bahkan tidak menoleh dan terus menuju mobilnya. Apakah Erina tidak peduli lagi pada Roman dan Jo?
Lalu terjadilah hal yang tidak disangka.
Jo Terry menubruk Erina Ida dari belakang. Kepalanya bersandar pada punggung Erina. Kedua tangan Jo memeluk pinggang gadis itu. Tidak, itu bukan pelukan nafsu melainkan lebih seperti orang yang enggan ditinggal pergi. Tapi tetap saja Roman tidak suka. Ia menaikkan alis menyaksikan perbuatan Jo. Menurutnya itu kurang ajar dan kekanakan.
“Erina ... Erina ...,” Jo memanggil-manggil, “kenapa kau yang maju? Urungkan niatmu. Biarkan aku dan Roman saja. Biar aku dan Roman saja!”
Kedua tangan Erina bergerak memegang tangan Jo yang memeluk. Sambil masih membisu gadis itu menariknya supaya lepas dari pinggang. Namun Jo kokoh mempertahankan pelukannya.
“Erina, aku menyukaimu,” Jo akhirnya mengatakannya.
Erina tidak menyahut. Roman berdiri dengan gemetar. Ia juga mendengarnya. Roman tak tahu lagi. Benar-benar tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Apakah Erina akan menyambut cinta Jo?
“Hah, sedang apa sih kalian?!”
Tampak Ferry dan Ian berjalan mendatangi ketiganya. Ferry menatap dengan sengak. Ian pun memandang tajam. Rupanya 2 pentolan Red Raptors itu tidak sabar lagi. Sedari tadi keduanya menunggu siapa perwakilan Meteor Senja yang maju bertanding. Ferry dan Ian mendengus. Malam kian larut. Orang-orang Meteor Senja membuang waktu saja.
Erina merasa malu terpergok. Jo juga sama. Cepat-cepat Erina dan Jo saling menjauh.
“Aku yang maju!” Erina berkata tegas pada Ferry dan Ian. Ia lalu menoleh pada Jo Terry, “Jangan cemas. Aku pergi dulu. Terima kasih,” Erina tersenyum, “kau juga tak perlu mencemaskanku, Roman,” ucapnya sambil masih tersenyum.
Roman hanya mengangguk. Namun hatinya benar-benar gundah, memikirkan pertandingan Erina dan juga perbuatan Jo barusan. Jo sendiri hanya mematung. Matanya nanar menatap punggung Erina yang semakin menjauh.
Pertandingan Meteor Senja vs Red Raptors pun dimulai.
***
Para penonton berkerumun menyaksikan. Banyak dari mereka yang menonton dari atas tebing. Dalam dunia balap jalanan, atas tebing merupakan lokasi VIP. Sebab dari situ hampir keseluruhan jalan yang dijadikan sirkuit balap terlihat. Namun bagi yang tidak kebagian lokasi itu, nongkrong di pinggir sirkuit menjadi pilihan satu-satunya.