“Hari ini adalah hari pertamaku menjadi orang lain. Berarti aku harus mengganti namaku. Ehmmm…nama apa yang cocok dengan wajah baruku ya? Ahh…aku tahu bagaimana kalau namaku sekarang adalah Livie Blue. Aku rasa nama itu sangatlah tepat untuk wajah baruku ini. Untuk sementara aku akan menjadi Livie Blue,”
kemuadian Clarrelle ingat akan satu hal bahwa sekarang dia bukanlah Clarrelle tetapi dia sekarang adalah Livie Blue bagaimana caranya agar ia dapat masuk ke sekolah. Hal tersebut membuat Clarrelle terus teremenung-menung, bahkan ia tidak sadar bahwa sekarang dia berjalan ke arah menuju sekolah.
Saat di jalan menuju sekolah Clarrelle (yang sekarang sudah menjadi Livie Blue) melihat sahabatnya Salbane lewat di depan gang rumahnya. Salbane sedang mengendarai motornya itu. Clarrelle berniat untuk memanggilnya tetapi tiba-tiba saja ia ingat bahwa dia adalah Livie Blue sekarang.
“oh iya aku baru ingat sekarangkan aku bukan Clarrelle lagi tetapi aku adalah Livie Blue. Bagimana mungkin Salbane bisa menggenaliku ?” tanya Clarrelle pada dirinya sendiri.
Akhirnya Clarrelle memutuskan untuk melanjutkan jalannya menuju sekolah. Saat sampai di sekolah Clarrelle terkejut karena ia melihat ada kerumunan orang yang sedang berkumpul di luar sekolah. Meskipun Clarrelle tidak bisa terlalu dekat dengan yang lainnya ia hanya bisa melihat dari kejauhan. Terlihat polisi keluar dari kerumanan tersebut dan berjalan ke arah Clarrelle. Dalam hatinya Clarrelle bertanya-tanya mengapa polisi menuju ke arahnya. Rupanya polisi tersebut hanya ingin bertanya kepadanya mengenai Clarrelle.
“permisi nak apa kau mengetahui tentang anak perempuan yang bernama Clarrelle? ” tanya salah seorang polisi kepadanya.
”ada apa ya pak memangnya?” tanya Clarrelle pada pak polisi terebut.
“Begini nak , jadi anak yang bernama Clarrelle ini dari kemarin belum pulang kerumah dan samapai sekarang nenek dan kakeknya masih mencari anak tersebut,” ucap pak polisi.
“maaf pak saya tidak tahu siapa itu Clarrelle tetapi kemarin saya melihat ada anak perempuan jalan menuju taman yang ada di sebrang sana,” jawab Clarrelle.
“apakah anak perempuan itu berambut merah?” tanya pak polisi lagi. “iya benar pak anak itu berambut merah dan panjang,” ujar Clarrelle.
“baiklah kalau begitu kami akan memeriksa taman itu. Terima kasih nak atas informasinya. Oh ya namamu siapa,nak?” tanya polisi.
“namaku Livie Blue. Kalau begitu saya permisi dulu ya pak,” ujar Clarrelle yang terlihat tergesah-gesah. Kedua polisi itu akhirnya pergi meninggalkan Clarrelle.
Tiba-tiba saja Salbane lewat di depan Clarrelle sontak saja hal tersebut membuat Clarrelle teriak memanggil Salbane. Salbane melihat ke arah belakang tetapi tidak ada orang disana dan dia menoleh ke arah kanan. Disana dia melihat anak perumpuan berdiri sedang melihat ke arahnya.
“Apa kamu tadi yang memanggilku?” tanya Salbane. Clarrelle benar-benar lupa bahwa dia bukanlah Clarrelle.
“ehmm…begini apa kau salah satu murid Klufine Institute Of Science And Art ?” tanya Clarrelle pada Salbane.
“iya ada apa ya? Apa kau menggenalku ?” tanya Salbane.
“begini namaku Livie Blue dan aku baru pindah ke kota ini dan aku berniat untuk sekolah di Klufine,” jawab Clarrelle.
“ok Livie Blue, jadi begini mungkin kamu kurang tepat untuk bertanya hal tersebut kepada ku tetapi di sekolah ini ada perwakilan khusus untuk murid-murid yang baru pindah dari luar kota. Kamu bisa menanyakan hal-hal yang kamu ingin ketahui tentang sekolah ini pada dewan perwakilan Klufine. Kalau tidak ada yang kamu ingin tanyakan lagi maka permisi,”ujar Salbane pada Clarrelle.
“Tunggu dulu sebenarnya ada hal lain yang ingin aku tanyakan padamu. Dari mana ya aku mulainya ya? Ehmm… begini apa kamu kenal dengan Clarrelle ?” tanya Clarrelle. “iya aku mengenalnya. Dari kemarin aku mencoba meneleponnya tetapi handphone tidak pernah aktif. Apakah kamu tahu dimana Clarrelle sekarang?” tanya Salbane pada Clarrelle dengan muka yang gelisah.
“Iya aku tahu dimana Clarrelle sekarang. Aku kemarin ketemu dengan Clarrelle dan dia bilang ingin bertemu dengan seseorang yang bernama Salbane…” Salbane langsung memotong pembicaraan dan berkata
“Salbane iya itu aku! Apa benar kau bertemu dengan Clarrelle kemarin? Tolong beritahu aku dimana dia sekarang!”. “Jadi kamu yang bernama Salbane. Kalau begitu kamu harus ikut aku Salbane karena Clarrelle sudah menunggumu. Hanya aku yang tahu keberadaannya,” Mendengar perkataan dari Livie Blue (Clarrelle) tersebut Salbane menggikutinya .
Semuanya terjadi begitu cepat seperti ada sebuah sihir yang membuat mereka tiba-tiba berada di belakang sekolah setelah itu mereka melewati hutan-hutan dan akhirnya sampailah ke taman yang di penuhi dengan bunga matahari. Dari sanalah mereka akhirnya berada di depan rumah tua. Saat masuk ke dalam rumah tersebut Salbane bertanya kemana Clarrelle dan dia menjawab masuk ke kamar itu karena Clarrelle ada di dalam. Tertanya yang ada di dalam kamar tersebut hanya terdapat sebuah cermin tua. Salbane bertanya-tanya dimana Clarrelle sekarang.
“Salbane coba kamu lihat cermin itu karena kamu akan menemukan dimana Clarrelle berada,” ujar Clarrelle.
Salbane melangkah maju dan mendekat dengan cermin.
“lalu dimana Clarrelle sekarang?” tanya Salbane.
Tiba-tiba saja muncul bayangan (Odraz) Clarrelle dari dalam cermin.
“Salbane apa kamu terkejut ? Perkenalkan aku adalah bayangan dari Clarrelle atau biasa di sebut Odraz, sebenarnya Clarrelle itu berada di sebelahmu. Livie Blue adalah Clarrelle. Coba kamu lihat ke dalam matanya,” kata Odraz tersebut pada Salbane.
“Apa ini adalah sebuah lelucon? Atau kah kau sedang berkejasama dengan Clarrelle untuk mengerjaiku ? eh… tapi tunggu dulu hari ini bukanlah hari ulang tahun,” tanya Salbane.
“Salbane apa kamu pikir sebuah bayangan yang bisa berbicara ini adalah sebuah lelucon belaka ? Bayangan yang bisa bicara itu sendiri merupakan hal yang tidak masuk akal jadi bagimana bisa aku bekerjasama dengan sebuah bayangan ,huh?” tanya Clarrelle pada Salbane.
“Apa-apaan ini? Apa seseorang bisa menjelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi ini?” tanya Salbane. “Salbane, semua yang di katakan oleh Clarrelle itu benar adanya. Livie Blue sebenarnya adalah Clarrelle…” ucap Odraz teresebut pada Salbane. Tiba-tiba Clarrelle memotong pembicaraan Odraz
“Dan bagaimana aku bisa menjadi Livie Blue ini adalah cerita yang panjang. Intinya gara-gara kejadian waktu itu membuat wajahku rusak parah dan berakhir memiliki bekas luka. Semua orang menghina wajahku sehingga aku pergi dari sekolah ntah mengapa aku bisa berada di rumah ini dan …dan semua itu terjadi karena ucapan ku. Waktu itu aku berharap untuk bisa merubah wajahku sehingga Odraz itu membantuku dan semuanya berubah begitu cepat tanpa ku sadari,” ujar Clarrelle.
“Tunggu sebentar jadi kamu ini adalah Livie Blue yang sebenarnya dalah Clarrelle, APA?!? Seperti aku butuh waktu sendiri jadi permisi,” Salbane lalu pergi meninggalkannya.
“Jadi sekarang nama mu adalah Live Blue,huh? Sudah ku peringkatkan bahwa kau harus hati-hati untuk membuat sebuah permintaan. Lihatlah diri mu itu sekarang semuanya telah terlambat,” kata Odraz pada Clarrelle.
Clarrelle hanya terdiam. Kemudian Salbane memutuskan untuk kembali lagi masuk menemui Clarrelle.
“Ok , jadi sekarang aku harus memanggilmu Livie Blue atau tetap memanggilmu Clarrelle ? tolong jawab aku karena aku bingung,” tanya Salbane dengan wajah yang terlihat sangat bingung.
“Aku pun tidak tahu bagaimana caranya wajahku kembali semula, dan kalau kamu masih tidak bisa menerima bahwa aku adalah Clarrelle maka kamu cukup panggil aku Livie Blue saja,” ujar Clarrelle.