Setelah mengetahui kebenarannya maka bu Williams segera mencari alamat tempat tinggal Erica dan mengirimkan surat panggilan. Sementara itu setelah bu Alison memutuskan untuk memberi tahu hal tersebut pada bu Williams, anak-anak di perbolehkan untuk pulang. Bu Alison merasa takut dan bersalah secara bersamaan. Dia memutuskan untuk mengambil cuti sementara untuk menenangkan pikirannya.
Erica dan gengnya sangat senang karena mereka bisa pulang cepat. Erica mengajak gengnya dan Vensel untuk pergi ke mall di sana mereka semua di traktir oleh Erica. Bahkan Erica juga membelikan banyak sekali barang untuk Vensel. Vensel sama sekali tidak menolaknya karena ia tahu bahwa tanpa Erica ia tidak mungkin bisa membeli semua barang yang di inginkannya. Hari itu adalah hari yang sangat indah untuk Erica sampai mereka terlambat pulang ke rumah masing-masing. Setelah puas menghabiskan uang di mall Erica pulang ke rumahnya dan betapa terkejut dirinya saat ia melihat ada surat yang tergeletak di depan pagar rumahnya. Segera ia menggambil surat itu. Mengetahui bahwa surat itu berasal dari kantor polisi untuk orang tuanya maka Erica segera membakar surat itu agar orang tuanya tidak mengetahui apa yang terjadi.
Di perjalanan pulang Clarrelle bercerita pada Salbane bahwa tadi pagi ia pergi ke sekolah bersama dengan polisi dan dektektif. Mereka mengantarkannya ke sekolah. Clarrelle juga bercerita pada Salbane bahwa polisi tersebut hanya menemani ibu dektektif. Salbane bertanya pada Clarrelle mengapa polisi dan dektetif itu datang ke sekolah mereka. Clarrelle menjelaskan pada Salbane bahwa mereka sedang menanggani kasus dari hilang dirinya. Tiba-tiba Clarrelle punya ide gila, yaitu dia akan memasulkan kematiannya sendiri karena percuma ia juga tidak bisa kembali lagi menjadi Clarrelle. Awalnya Salbane tidak setuju karena itu pasti akan membuat nenek dan kakek Clarrelle sangat sedih. Clarrelle tahu bahwa nenek dan kakeknya pasti akan bersedih tetapi ia juga tidak bisa kembali lagi menjadi Clarrelle meskipun ia berusaha meyakinkan mereka. Salbane akhirnya setuju dengan ide Clarrelle. Pertama-tama Clarrelle akan memalsukan kematiannya sendiri. Dia akan pura-pura bahwa dia bunuh diri sehingga neneknya tidak perlu untuk mencarinya lagi. Sepertinya Clarrelle memang sudah tidak ingin menjadi dirinya lagi.
Malam harinya Clarrelle membuat patung lilin dirinya yang sangat mirip dengan wajahnya sendiri. Untuk membuat patung dari lilin membutuhkan waktu yang sangat lama tapi hasilnya tidak mengecewakan untuk Clarrelle. Bagi Clarrelle membuat patung lilin sangatlah mudah sehingga Ia bisa menyelesaikannya dalam waktu 1 minggu. Keesokan harinya polisi menemukan jenazah dari Clarrelle dan sebuah surat yang terletak di sebelahnya. Semua rencana Clarrelle berjalan dengan lancar. Polisi memberitahukan berita tersebut kepada nenek dan kakeknya bahwa mereka sudah menemukan jenazah dari Clarrelle tetapi jenazah dari Clarrelle sangat rusak sehingga tidak bisa di kenali. Polisi memberikan surat yang di tinggalkan oleh Clarrelle kepada nenek dan kakek membacanya and itu membuat mereka sangat sedih. Setelah itu penyelidikan kasus hilangnya Clarrelle akhirnya di hentikan. Setelah kasus itu di tutup Clarrelle sekarang benar-benar hidup menjadi Livie Blue.