Setelah meninggalkan apartemen laki-laki yg membuat hidupnya laksana kiamat kecil, seakan langit runtuh dan stok oksigen di bumi serasa makin menipis karena telah membuatnya sesak di dada atas tingkah laku pria tidak berperikemanusiaan serta menghancurkan impian dan masa depan indah yang pernah terlukiskan.
Quinsha pun melajukan mobil kesayangannya Yery putih menuju kantor yang terletak tepat di jantung kota. Setelah menempuh perjalanan penuh kebisingan suara klakson dan hiruk pikuk kesibukan kota Surabaya selama 1 jam akhirnya dia sampai dikantornya.
"Selamat pagi ibu Quinsha, tumben jam segini sudah datang? " sapa pak Seger yang sudah rapi dan gagah dengan seragam satpam plus salam hormat layaknya anak buah melapor ke Komandannya.
" Pagi Pak Seger, waduh meski sudah beruban tetep seger aja sich nih Bapak, seseger namanya " sahut Quinsha ramah sambil tersenyum, sembari melangkah masuk pintu kantor yang dibukakan oleh pria berbadan tegap itu.
Satpam tersebut hanya membalas dengan senyum lebar dan kembali pada posisi tegap layaknya bodyguard yang siap siaga di balik pintu kaca itu. Sedangkan wanita anggun dengan setelan kemeja merah lengkap dengan high heels cantik warna senada itu berlenggang menuju ruangan kerjanya sembari melihat meja karyawan lain yang masih kosong karena dia datang 1 jam lebih awal.
Saat sudah memasuki ruangan dia duduk dan mulai prepare apa yang akan dikerjakannya seharian, namun tiba-tiba dia terhenti waktu meraih penjepit kertas di tempat pensil berbentuk rak mini yang terletak tepat disebelah pigura pink bergambar teddy bear. Diraihnya pigura itu dan diperhatikan foto itu dengan tatapan nanar.
Dia pun terpaku menatap foto Dirinya bersama sang tunangan dan mulai mengingat kembali akan masa lalunya, tepatnya sekitar 5 tahun lalu saat dia bertemu Artha dengan cara yang tidak wajar.
Waktu itu saat Quin masih kuliah sambil kerja part time di salah satu Laundry Online di Surabaya yang menerima jasa antar jemput.
Siang itu Artha melakukan order dan minta pengambilan dilakukan jam 7 malam. Quin yang memang mengambil shift kerja sore sampai malam, akhirnya berangkat ke beberapa customer yang sudah memesan. Artha adalah tujuan akhir untuk tugasnya hari itu, setelah berkeliling kota untuk delivery order akhirnya Quin sampai di pos satpam Apartemen Artha dan meminta ijin untuk masuk dan segera menuju ke lantai 5.