" Alice tolonglah aku! Aku tidak menaruh racun di cangkir teh mu! Aku tidak tahu apa apa, tolonglah percaya kepadaku. Tidak mungkin aku menaruh racun kepada adikku sendiri." Stacia menangis meminta tolong kepada Alice, kini penampilan Stacia sangatlah buruk. Rambut emasnya kini kotor penuh dengan noda tanah, banyak luka cambuk dan goresan di lengan dan kakinya, kukunya pun sudah rusak dan gaun kuningnya kini penuh dengan bercak darah. Stacia Yang awalnya putri angkat dari kerajaan kastila yang selalu bersinar, kini sosoknya tidak lagi bersinar lagi. Kini sosoknya sudah sangat gelap dan buruk sekali layaknya tahanan yang melakukan kesalahan yang tidak bisa di maafkan.
Kini adalah waktunya untuk Stacia Di hukum mati, kepalanya akan di penggal sebentar lagi. Akan tetapi sebelum hukuman itu di lakukan, Alice adik tirinya yang kini menghampirinya dan berbisik di telinganya Stacia untuk Yang terakhir kalinya. " Hai kakaku sayang, hari ini adalah hari yang paling bahagia untukku. Hari yang paling kutunggu, kau tau! Aku sudah membencimu sejak kau datang ke istana ini! Aku muak melihatmu! Aku hanyalah berpura pura baik kepada mu! Kau sudah merenggut semua kebahagian ku dan yang paling penting! Kau sudah merenggut tahtaku! Aku membencimu! Dan kini kau akan mati untuk membayarnya, sampai jumpa Stacia... Atau akan kupanggil Stacia de wisteria kakakku yang paling ku SAYANG. Sampai jumpa kakak.... Menyusul lah di tempat ibumu yang miskin itu!" Alice pun tersenyum miring kearah Stacia Dan kini Stacia hanya memasang wajah shock dan sangat terkejut akan kata kata Alice.
Kini Stacia pun hanya bisa pasrah tetapi di sisi lain hatinya pun tidak menginginkan ini semua. Alice pun pergi ke tempat duduknya dan akan menyaksikan hukuman penggal Stacia. Para pengawal pun sudah siap untuk memenggal kepalanya Stacia. Sebelum di penggal Stacia tersenyum pasrah dan memejamkan matanya dan berbicara di dalam hatinya bahwa dia tidak menginginkan semua ini.
"Jika boleh .... Tuhan... Tolonglah aku, aku ingin mengubah takdirku sekali lagi. Aku tidak ingin mati seperti ini ". Lalu hukumannya pun berlangsung dan kepala gadis itu pun terpenggal. " Dimana ini? Apakah ini di surga? Kenapa gelap sekali? Kenapa aku terbang? Kenapa tidak ada daratan disini? Apa yang terjadi kepada ku? Apakah aku sudah mati?" Stacia pun membuka matanya, ia hanya melihat disekelilingnya berwarna hitam. Tak ada apa apa disana dan lalu tiba tiba cahaya terang pun menghampiri gadis itu, " apa itu? Cahaya apakah itu?" Stacia pun bertanya tanya kepada dirinya sendiri. Ia melihat cahaya itu semakin mendekati dirinya, alangkah tetapi lama kelamaan cahaya itu bukanlah cahaya biasa melainkan ada perempuan berambut merah apel dan memakai gaun kuning yang sama persisnya dengan gaun yang dikenakan stacia saat ini. Perempuan itu sangat cantik dan menawan.