“Nev, kau pernah bilang mau membantuku, kan,” aku menjauhkan Nev dari hadapanku. “Aku butuh bantuanmu.”
Neven tersenyum lebar. “Yap, apapun yang kamu butuhkan, Novi.”
Aku mengajak Neven ikut masuk ke ruang kerjaku. Ia menyapa dan mengenalkan diri pada Syrma dan Gemma. Syrma kurang menyukai Nev, sudah kuduga, di awalnya, pun aku tidak menyukainya. Tapi ia mau mencoba mengerti, walaupun dari awalnya ia seakan-akan sudah mengerti.
“Syrma, Gemma, Nov, dan Nev. Ya, aku sudah hapal, jadi apa yang bisa kubantu, Nov?” tanya Nev kemudian.
“Pertama, bisa buka ini?” aku melemparkan kotak berkode yang diberikan Iwamoto lewat Gemma kepadaku.
Nev menelitinya dari sisi ke sisi, kemudian menggeleng. “Tidak, yang lain?”
“Bergabunglah dalam diskusi ini.” Nev duduk tepat di sampingku. “Apa di antara kalian ada yang mengetahui tentang seorang bernama Churyumov-Gerasimenko?”
“Aku tahu.”
“Saya tahu,” Nev dan Gemma berbarengan.
“Tidak usah terlalu formal, Gemma. Tapi, bisa aku mendengar pendapat Gemma dulu, Nev?”
Nev mengangguk dengan senyum. Kupersilahkan Gemma bicara.
“Selama saya bersama Tuan, banyak komet yang saya tahu. Churyumov adalah komet, komet legendaris. Ia diyakini hanya legenda. Keberadaannya tak diketahui, dan dia dikenal amat penutup,” ujar Gemma.
“Churyumov, ya. Ia seorang yang tua tapi kabarnya tidak terlihat umur itu dari wajahnya. Ia pernah bersekutu dengan seorang tetua yang non-active, Venus. Mungkin sampai sekarang masih. Sayangnya, Churyumov adalah seorang yang tertutup, seperti yang Gemma bilang. Menemuinya saja kau harus melewati Si Venus terlebih dahulu, setelah itu belum lagi dua puluh penyihir Tzolkin yang sangat menjaga aset berharga mereka,” Nev menimpali ujaran Gemma.
“Tunggu, aset berharga?” selaku.
“Ya, aset berharga. Churyumov-Gerasimenko mengetahui tentang bintang hantu, orang paling misterius dan dijaga kerahasiannya oleh para teta dan penyihir dari kalender manapun. Tzolkin, para penyihir yang menjaga Gerasimenko. Haab, dibelenggu raja saat ini. Gregorian, dikhawatirkan mendukung raja. Dan Julian, entah dimana setelah ditantang Gregorian beberapa dekade lalu.”
“Bagaimana kau bisa tahu?” tanyaku dan Syrma berbarengan.
“Ehh.. itu. Arsip kerajaan, yang dijaga para Syamsiyah dan Qomariyah, penyihir juga,” Nev sempat bingung menjawabnya.
“Benar, aku punya akses ke arsip kerajaan. Semoga saja banyak yang bisa kutemukan disana.” Aku melirik Nev. “Bagaimana kau punya akses kesana, Nev?”
“Rahasia. Dulunya itu tempat publik, kan,” jawab Nev sambil tersenyum lebar.