Star Tones

Meuthia Nazhifah Muthmainnah
Chapter #3

Chapter 3

Ingatan Nev sangat bagus. Tapi aku khawatir jika Nev tiba-tiba tidak sedang bersamaku, aku harus mengetahui hal itu sendiri.

Sekitar lima jam, aku dibantu Nev meringkas semua arsip itu. Sangat lama dan yang mengecewakan, data mengenai Churyumov-Gerasimenko sangat minim dan banyak info penyihir yang berbentuk simbol dan gambar sehingga aku harus menerjemahkan dan menggambarkannya. Nev cukup membantu, terutama menemukan setiap detail yang terlewat dari tulisanku. Sepertinya Nev sangat ahli di bidang ini. Sungguh memiliki banyak rahasia.

Aku dan Nev membereskan berkas-berkas yang sudah diserakkan di atas meja. Kemudian aku melirik arsip hijau itu. Aku meminta Nev mengembalikannya ke tempat semula. Sembari menunggu Nev, aku membaca arsip hijau yang cukup tebal itu.

Tertulis di dalamnya, Bumi. Aku terperanjat. Sang pemilik celestial Planet Bumi. Aku sepertinya akan sangat menyukai dan sangat tertarik. Aku membaca keseluruhannya sampai selesai. Tak salah kalau arsip ini berwarna hijau. Satu-satunya pemilik kehidupan yang diketahui sampai saat ini. Jika dilihat dari arsip ini, Sang Bumi belum tiada, masih hidup entah di belahan mana dunia ini. Tanpa sadar, Nev sudah berada disampingku.

“Sebentar banget bacanya, lanjut saja. Aku tunggu, kok,” ujar Neven tersenyum disampingku.

Sontak aku langsung berdiri. “Tidak, sudah selesai.”

“Sebentar saja?”

“Sudah sampai habis malahan, apa maksudmu sebentar?” aku merasa sudah membaca buku itu sangat lama saking tebalnya sampai kurasa Nev meninggalkanku.

Nev hanya garuk-garuk kepala. “Padahal aku baru duduk disini, lho.”

Aku tersenyum heran, apa yang terjadi selama aku membaca arsip ini?

Berada di dalam arsip kerajaan terlalu lama sepertinya bagus untukku. Dibandingkan dengan perpustakaan kerajaan, arsip lebih mendetail. Walaupun tidak disertai sejarah yang merangkap semuanya, tapi jika soal perseorangan atau peristiwa lebih baik mendatangi arsip kerajaan. Entah mengapa aku merasa arsip kerajaan akan semakin inovatif seiring bertambahnya waktu, bahkan keamanannya meyakinkan dan tidak lagi dijaga para penyihir. Entah kapan hal itu dapat terwujud, para penyihir adalah tingkat paling tinggi dalam keamanan. Mungkin hanya sudut pandangku saja, sudut pandang inovator.

--

“Jadi, berdasarkan arsip yang telah kami kumpulkan di arsip kerajaan tadi, selain Venus, Churyumov berteman baik dengan seorang biasa yang tinggal di Messier juga. Letaknya agak terpencil dan raja juga tidak tertarik dengan kawasan itu. M11, Gugus Bebek Liar, sebuah gugus terbuka di rasi bintang Scutum. Nama orang ini adalah Epo, seorang bercelestial asteroid 99942 Apophis,” aku menjelaskan petunjuk pertama. “Perjalanan kita yang pertama, adalah mencari petunjuk keberadaan Churyumov-Gerasimenko.”

“Untuk kali ini, Novaria, biar saya dan Syrma yang mewawancarainya,” Gemma menawarkan.

Aku menghela napas, aku juga cukup lelah. “Baiklah, kami akan menunggu di sekitarnya. Kawasan itu sangat aman dan tidak menarik perhatian. Untuk menghindari patroli sebaiknya kami di kawasan itu juga.”

Nev menatapku. Aku merasa terganggu.

“Ada apa, Nev?” tanyaku sambil membereskan kertas rancangan yang sudah kucoret-coret dari tadi.

“Kau tak perlu memaksakan diri, Nov. Segalanya pasti akan berubah suatu hari nanti.”

“Kapan, Nev? Raja itu tetap akan hidup sampai beberapa abad lagi. Kapan ini akan berakhir? Menunggu raja itu tersadar, mungkin kematian bahkan tak dapat membuatnya tersadar,” balasku.

“Novaria, apa saja informasi yang anda inginkan?” tanya Gemma.

Lihat selengkapnya