STARA ; Discovery of Seven Stars

Putri Anjani
Chapter #7

06 : Target

Abu-abu,

salah satu perpaduan warna antara hitam dan putih,

sama seperti takdir-ku.

yang tidak terdeteksi, tentang apa yang akan datang dan apa yang akan pergi.

 

"Jadi, Stara bisa ada di sini sekarang, karna takdir?"

Jaemin melirik Stara yang masih terpejam di sofa, dia tidak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Haechan barusan, karna sejujurnya Jaemin juga tidak mengerti tentang takdir yang dimaksud Stara.

Tentang tujuh bintang.

Tentang kemampuan.

Semua terasa begitu sulit untuk Jaemin pahami, namun hatinya selalu memaksa untuk tetap berada di dekat Stara. Seolah ada sesuatu dari diri gadis itu yang menarik Jaemin untuk terus mendekat.

"Atau dia di sini karena ... perintah Tuhan?" Haechan bertanya lagi, masih dengan kegiatannya mengoleskan odol ke lengan bagian dalam dari tangan Jaemin. Ya, Jaemin terkena luka bakar lagi karena harus menggendong Stara kembali ke kerumah Haechan─padahal Haechan sudah menawarkan diri untuk membantu, tapi Jaemin menolaknya dengan cepat.

"Gue nggak ngerti," Jaemin tiba-tiba berucap frustrasi. "Dengan mudahnya, gue rela habisin gaji gue di tiga tempat, karena gue harus ajak dia buat ketemu lo. Astaga Chan ... gimana nasib maje di rumah? Gimana kalo pintu rumah gue sekarang lagi di dobrak sama anak tetangga? Gimana kalo─"

"Udah selesai!" Haechan memotong kalimat Jaemin seraya menutup odol di tangannya, "Untung lukanya nggak seberapa parah, tapi pasti bakal ngebekas─Na ... apa Ara memang sepanas itu?"

"Lebih panas yang pertama kali." Jawab Jaemin singkat, "Ini nggak sepanas waktu itu."

"PANAS?─JAEMIN, KAMU LUKA LAGI?!"

Jaemin dan Haechan sontak menoleh pada Stara yang entah sejak kapan sudah memposisikan dirinya untuk duduk di bawah mereka, kapan gadis itu bangun?

Stara menarik lengan Jaemin dengan perlahan, dia menumpukan berat badan pada kakinya agar bisa mendekat pada Jaemin. "Pasti sakit ...." Gumamnya lirih. "Harusnya, kamu nggak perlu angkat aku, Jaem."

"Aku udah nyusahin kamu ... terus bikin kamu terluka─"

"Diem sih, lo berisik." Jaemin menyela cepat. Bahkan, dia sudah memalingkan wajahnya agar tidak bersitatap dengan wajah memelas Stara.

"Tapi gara-gara aku, kamu─maaf, Jaemin." Stara cepat-cepat menunduk begitu melihat Jaemin melotot ke arahnya, tapi beberapa detik kemudian dia menengadah lagi─kali ini lebih mendekatkan jarak wajahnya pada wajah Jaemin.

Terbesit sedikit rasa tak nyaman dalam hati Jaemin, melihat bagaimana gadis itu menatapnya dengan tatapan merasa bersalah─karena cahaya panasnya sudah membuat luka pada lengannya. Maka, dengan jarak mereka yang bisa terbilang dekat, Jaemin langsung menangkup wajah Stara dengan telapak tangannya yang besar, bermaksud untuk merubah ekspresi wajah Stara yang terlihat sangat menyebalkan di matanya.

"Muka lo jelek banget." Ujar Jaemin, lalu mendorong wajah Stara agar menjauh darinya.

Stara memberontak, sebisa mungkin melepaskan telapak tangan Jaemin dari wajahnya. "Tangan kamu bau apa sih?"

"Bau odol itu." Haechan yang menjawab seraya terkekeh, "Gue butuh penjelasan nih! Gue butuh cerita dari lo." Haechan mengganti topik tiba-tiba, kemudian menuding Stara dengan jari telunjuknya.

Stara memperhatikan Haechan selama beberapa detik, sebelum berucap. "Boleh aja sih, tapi ... aku boleh nggak minta minum du─ah, kalo bisa sekalian makanan sih, aku laper, hehehe."

Lihat selengkapnya