
(Chapter 1. Kejadian Tak Terduga)
Malam itu, Dimas Purnama memasuki kamarnya dengan perasaan campur aduk. Di satu sisi, ia merasa sangat bersemangat untuk mengikuti turnamen besar di Stardust Online, namun di sisi lain, tekanan untuk mempertahankan reputasinya sebagai salah satu pemain terbaik dunia cukup mengganggu pikirannya. Ia menyalakan komputer dan peralatan VR-nya, memastikan semua perangkat berfungsi dengan baik.
Dimas mengambil napas dalam-dalam dan mempersiapkan diri. Ia mengenakan headset VR dan memasang sensor di pergelangan tangan dan kakinya. "Aku harus memenangkan final," gumamnya, lebih kepada dirinya sendiri daripada siapa pun.
Setelah memastikan semuanya siap, Dimas menekan tombol untuk masuk ke dalam game. Dalam sekejap, ia merasakan sensasi yang begitu familiar, rasa seperti ditarik ke dalam dunia virtual yang selalu membuatnya merasa hidup. Dunia di sekelilingnya berubah menjadi lanskap futuristik yang penuh dengan warna-warna neon dan struktur megah. Ia kini berada di lobby utama Stardust Online, di mana para pemain dari seluruh dunia berkumpul.
"BlackLight," sapaan dari beberapa pemain lain terdengar ketika melihat avatar Dimas, seorang prajurit dengan armor hitam mengkilap dan pedang laser yang berkilauan. Dimas mengangguk singkat, menyapa kembali dengan senyuman. Malam ini, dia harus fokus: tidak ada ruang untuk kesalahan.