Wanita paruh baya itu bolak-balik menengok arloji di pergelangan tangan kirinya. Di wajahnya, raut cemas tergambar jelas. Tangan kanannya menarik gadis kecil di sampingnya keluar mobil. “Ayo, Star, cepat! Keburu Papa pulang!”
“Sebentar, Ma, aku masukin buku dulu,” jawab si gadis kecil.
Wanita itu mengabaikan permohonan Star. Dia biarkan tas putrinya terburai di jok belakang. Langkahnya gegas masuk ke rumah. Star pontang-panting menyejajarkan langkah.
“Tunggu, tunggu!” Mama mengeluarkan tisu dari tas. “Hapus dulu make-up-mu!”
“Kenapa make-up-nya dihapus?” Sebuah suara menyahut dari ruang tengah. “Takut ketahuan?”
Wanita itu pucat seketika. Darah tidak lagi mengaliri kepalanya.
“Papa!” Mengabaikan make-up yang belum terhapus, Star berlari menghampiri Papa yang duduk di depan TV. Dia langsung duduk di pangkuan Papa. “Papa nonton TV, kok, nggak ada suaranya.” Tangan gadis kecil itu mengambil alih remote dari tangan Papa.