“Welcome to TS Hotel, how can I help you?” tanya Lucy yang sedang berada di meja resepsionis.
“Maaf tapi aku tidak ingin menginap, aku teman Jasmine dan Jesse bisa aku bertemu dengan Jasmine.”
“Oh, boleh tahu nama Anda?”
“Robert Delwyn.”
“Baik silahkan menunggu di lobby, biar saya hubungi dulu.”
Lucy dengan sigap langsung menghubungi Jasmine dengan ponselnya.
“Siapa yang cari gue?” tanya Jasmine dengan heran, seakan Lucy bisa membayangkan bagaimana wajah Jasmine yang keheranan.
“Namanya Robert Delwyn katanya dia temen kalian.”
“Dimana dia?”
“Di lobby.”
Jasmine seketika itu langsung menutup telepon dan tidak butuh waktu lama karena ini masih pagi, lift karyawan pun berbeda dengan lift pengunjung hotel.
Jasmine menghampiri Robert yang sedang duduk di sofa lobby sambil memainkan ponselnya.
Robert melihat Jasmine tapi wajahnya sontak berubah dan berbeda, dia tersenyum tapi senyumannya seakan penuh dengan wajah kemenangan, sedangkan Jasmine seperti seseorang yang sedang bergumul ketika melihat Robert.
Jasmine menarik Robert ke pinggir kolam renang.
“Hei, hei, slow down, bisa kan kita bicara?”
Jasmine terdiam dia pun melepaskan tangan Robert dan berusaha untuk tetap tenang. Datangnya Robert pasti ada sesuatu.
“Apa maksudmu datang kesini?’
“Aku hanya ingin mengucapkan selamat padamu dan Jesse. Sepertinya pembukaan hotel berjalan dengan lancar.”
“Oh ya, ini sudah aku dan dia rencanakan sejak awal jadi wajar jika berjalan lancar. Kenapa hanya itu yang ingin kamu sampaikan? Tidak ada lagi?”
“Slow down babe.”
“Don’t call me like that.”
“Kenapa? Kamu kan suka jika aku bicara begitu.”
“Oh astaga, bicara denganmu tidak ada habisnya. Cepat katakan apa yang ingin kamu katakan lalu pergi dari sini.”
“Fine, kalian berdua yang paling tahu bahwa berita di media itu omong kosong, tapi kenapa kalian tidak membantah?”
“Untuk apa aku membantah sesuatu yang benar?”
“Oh, benarkah? Jadi itu kenyataan? Tapi kenapa aku merasa bahwa itu adalah sebuah omong kosong besar? Membayangkanmu dan Jesse memiliki hubungan,” Robert berjalan mendekat kepada Jasmine. “Itu sebuah peristiwa yang tidak mungkin terjadi.”