StartupPedia

Bentang Pustaka
Chapter #3

1ST ELEMENT MEMBANGUN SEBUAH TIM

GILT, salah satu pelopor situs belanja diskon, merupakan contoh mengagumkan dari sebuah start­up yang sepenuhnya mengandalkan tim yang dimilikinya untuk berkembang. Didirikan di Amerika Serikat pada 2007, GILT adalah pelopor situs web untuk berbelanja dengan diskon berbatas waktu yang hanya bisa digunakan oleh para anggotanya. Secara khusus, perusahaan ini menargetkan keluarga yang ingin membeli barang bermerek yang sudah didiskon. Perusahaan ini melebarkan sayap ke Jepang pada 2009. Kevin Ryan, Founder GILT, muncul dengan ide menjual pakaian dan aksesori wanita dengan konsep diskon secara online pada musim semi 2007. Ia lalu menambah dua co-founder yang kemudian mengubah masa depan GILT: Alexis Mayback dan Alexandra Wilson.

Kehadiran Alexis Mayback, salah seorang found­ing member eBay, memberikan GILT jaringan bisnis untuk menjangkau merek-merek terkenal agar bergabung dalam situs mereka. Alexandra Wilson, yang sebelumnya bekerja di Louis Vuitton dan Bvlgari, GILT mendapatkan pengalaman, keterampilan negosiasi, dan pengetahuan yang diperlukan untuk menjadi sebuah E-Commerce yang sukses. Empat pekan pascapeluncuran, GILT berhasil mendapatkan lima puluh ribu pengguna. Bahkan, dalam tahun pertamanya, keuntungan GILT mencapai US$30 juta. Saat ini GILT memiliki 7 juta anggota. Kevin Ryan baru-baru ini dinobatkan sebagai “the value of people” dalam jurnal Harvard Business Review.

“Tiap perusahaan berpikir bahwa mereka sudah bekerja dengan baik dalam mengelola sumber daya manusia yang mereka miliki. Mereka akan berkata, ‘Karyawan adalah aset kami yang paling berharga.’ Namun, kebanyakan perusahaan tidak benar-benar melakukannya. Ini tes sederhananya: tanyakan kepada CEO apakah mereka menghabiskan lebih banyak waktu untuk merekrut dan mengelola karyawan daripada aktivitas lainnya. Bagi saya, seharusnya jawabannya selalu ‘ya’.”

A. Menjaga Tim

Kisah GILT menggambarkan dengan jelas pentingnya tim bagi sebuah startup. Tak mengejutkan jika dalam menganalisis startup, para investor akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menganalisis tim dalam perusahaan tersebut. Kualitas tim menentukan keputusan investor untuk memercayakan modalnya dalam perusahaan tersebut atau tidak. Tiga angel investor9 terkenal—Ron Conway, Chris Dixon, dan Ashton Kutcher—semua mengamini pen­dapat ini.

Di Silicon Valley, startup se­ring­ mengalami saat-saat genting ketika mereka harus mem­presentasikan perusahaan mereka. Investor akan menghadiri acara presentasi semacam ini untuk mencari startup yang penuh semangat, energik, dan memiliki motivasi tinggi.

Apa saja ciri tim yang baik? Ross Kimbarovsky, pendiri CrowdSPRING, sebuah startup yang bergerak di bidang crowd sourcing de­sign, memiliki jawabannya. Menurutnya, sebuah tim yang baik adalah yang bersemangat, fleksibel, dan jujur. Sebagai tam­bahan, sebuah tim juga harus memahami kultur perusahaan dan bersama-sama mewujudkan visi CEO-nya bagi kemajuan perusahaan.

Tentu saja, jenis anggota tim yang Anda butuhkan bergantung pada jenis perusahaan yang Anda miliki. Penting untuk selalu konsisten saat Anda merekrut anggota tim. I AND C-Cruise (IACC), sebuah startup buatan Jepang yang memungkinkan Anda untuk membandingkan dan menguji harga panel surya, menyatakan bahwa mereka merekrut anggota tim yang bisa diandalkan, pekerja keras, dan bisa berbagi selera humor serta visi dengan anggota tim yang sudah ada.

Lalu, di mana Anda bisa menemukan anggota tim yang baik? Banyak pendiri perusahaan meminta teman-teman dekatnya, rekan kerja, dan mantan teman sekelas mereka, lalu memilih satu di antaranya, yang mereka percaya bisa membentuk kerja sama yang baik. Sementara yang lain merekrut anggota-anggota tim dari acara, inkubator, dan lokakarya startup. Anda juga bisa bertanya kepada advisor10 untuk merekomendasikan anggota tim. Saya akan bicara lebih jauh tentang hal ini di bagian “Menguatkan Tim Melalui Pe­rekrutan” (hal 33).

Banyak startup di Asia Tenggara mengalami kesulitan karena rendahnya akses pada bakat-bakat yang mereka butuhkan. Oleh karena itu, penting untuk memfokuskan sumber daya dan riset Anda pada wilayah tempat bakat-bakat yang Anda butuhkan. Dmitry Levit, seorang rekanan umum Digital Media Partners telah mengalami masalah semacam ini berkali-kali. Terkait akses pada bakat di Asia Tenggara, ia mengatakan, “Tiap bagian sangat mungkin kekurangan bakat. Bakat kepemimpinan, pengembangan bisnis, penjualan, keuangan, hukum, dan teknis. Sulit untuk mengakses bakat teknis dengan kemampuan mumpuni. Dengan merekrut orang-orang dari luar negeri, Anda harus membayar sangat mahal. Namun, untuk bakat level menengah dan junior, tidak mudah untuk mendapatkannya, melatih, dan mempertahankannya, tetapi setidaknya mereka ada. Maka, sampai di satu titik tertentu, saya akan berusaha lebih keras untuk menemukan seorang pengembang level menengah di Manila atau Jakarta, daripada seorang ahli hukum yang baik dan tahu apa yang tengah mereka kerjakan di Manila dan Jakarta. Tantangan kritis untuk ekosistem startup di Asia Tenggara adalah mengembangkan ‘kolam’ berisi bakat di bidang hukum yang mampu bernegosi­asi dengan venture capital, sebuah ‘kolam’ berisi orang-orang pengembangan bisnis yang bisa berbicara kepada orang-orang dari Rakuten, MasterCard, atau Google, orang-orang bagian penjualan dari seluruh wilayah ini, dan orang dengan bakat teknis yang mumpuni.”

Tip dari Facebook:

Cara Membentuk Tim yang Baik

Untuk menggambarkan pentingnya membentuk tim yang baik, inilah cara dan alasan Mark Zuckerberg, CEO dan Founder Facebook, merekrut Sheryl Sandberg, COO Facebook.

Mark memiliki passion di bidang komunikasi dan ingin mem­bantu orang-orang dari seluruh dunia berbagi informasi dan saling berhubungan satu sama lain melalui Facebook. Ia memulai proyeknya saat masih menjadi mahasiswa di Universitas Harvard. Meski bersemangat dan energik, Mark belum menciptakan model bisnis untuk mempertahankan pertumbuhan Facebook. Maka, pada 2008, perlu baginya untuk merekrut Sheryl Sandberg, wakil presiden pemasaran dan operasional online global di Google.

Bagaimana Mark melakukannya? Mark bertemu Sheryl pada sebuah pesta Natal di Silicon Valley. Ia tahu bahwa Sheryl sangat berprestasi; Sheryl telah menyokong dan me­ngembangkan periklanan online Google sejak awal. Mark secara alamiah cukup terkesan dengannya. Ia sering meng­undang Sheryl untuk makan malam dan menghabiskan lebih dari seratus jam untuk mengenalnya lebih dekat. Sampai di titik ini, banyak investor Facebook menyadari bahwa Sheryl akan menjadi pilihan terbaik untuk memimpin tim manajemen Facebook.

Sejak semula Sheryl bergabung dengan Facebook, ia mulai memikirkan bagaimana meningkatkan pendapatan Facebook. Mark selalu berpikir Facebook akan mampu mendapatkan penghasilan selama masih dianggap sebagai media sosial yang keren. Sheryl tidak setuju dengannya dan justru percaya bahwa iklan-lah yang akan meningkatkan pendapatan Facebook. Ia memilih untuk fokus pada hal ini. Dengan arahan baru Sheryl yang berfokus pada iklan, Facebook mendapatkan banyak keuntungan. Sheryl mampu menangkap visi dan teknologi Mark, lalu mengubahnya menjadi sebuah bisnis yang menguntungkan. Keduanya saling menghormati dan melengkapi kekuatan masing-masing. Mereka adalah contoh mengagumkan tentang pentingnya sebuah tim.

Rekrut Orang yang Lebih Pintar daripada Anda

Evernote adalah startup pengelolaan dokumen online populer dari Silicon Valley dengan lebih dari 34 juta pengguna di seluruh dunia. Phil Libin, CEO Evernote, menekankan pentingnya sumber daya manusia dan merekomendasikan untuk merekrut orang yang lebih pintar daripada Anda. Banyak CEO di Silicon Valley yang juga memercayai hal ini.

Baru-baru ini, strategi rekrutmen ini menjadi populer di Jepang. Hirofumi Kasuga adalah CEO Social Recuiting, perusahaan rekrutmen yang menggunakan Facebook dan Renren, yang tengah berkembang pesat. Ia menekankan pentingnya merekrut orang yang bisa berbagi visi perusahaan dan memiliki keterampilan yang lebih baik daripada Anda.

Akan tetapi, bagaimana Anda bisa merekrut orang yang lebih pintar daripada Anda? Shigetoshi Umeda, pendiri perusahaan Jepang DENNOO, startup iklan online pertama dunia yang menggunakan layanan iklan viewable time11, pernah menghadapi masalah ini. Ia menemukan bahwa cukup menantang untuk merekrut sosok berpengalaman dari perusahaan yang sudah mapan. Ia bisa mengatasi tantangan ini dengan strategi-strategi berikut:

1. Tawarkan pilihan saham.

2. Jadwalkan pertemuan yang cukup sering.

3. Bangun hubungan atas dasar saling percaya.

Jika Anda berhasil merekrut orang yang lebih pandai daripada Anda, startup Anda akan memiliki potensi dan kemungkinan sukses yang lebih tinggi. Tak peduli seberapa menantangnya, penting untuk melakukannya karena hal ini merupakan bagian tak terpisahkan bagi kesuksesan sebuah startup.

B. Organisasi

Seberapa pun ukuran perusahaan Anda, tetap penting untuk mengaturnya karena dua alasan khusus. Pertama, penting untuk mendefinisikan peran dan tanggung jawab setiap individu. Hal ini mencegah adanya kebingungan dan menjaga agar perusahaan tetap sehat. Kedua, rekanan bisnis dan investor mengetahui bahwa organisasi sebuah perusahaan berkaitan erat dengan kesuksesannya. Jika perusahaan Anda memiliki organisasi yang buruk, pihak luar tidak akan memercayai Anda.

Seperti yang tertera pada Gambar 1.1 di samping, me­ngembangkan sebuah struktur organisasi yang cukup untuk perusahaan merupakan hal yang sangat penting, baik un­tuk internal perusahaan maupun pihak-pihak eksternal. Strukturnya tergantung pada tipe dan tahapan perusahaan Anda, tetapi semakin besar sebuah perusahaan, makin banyak departemen dan posisi yang dimilikinya.

Perlu diingat bahwa struktur organisasi yang ditunjukkan pada Gambar 1.1 merupakan gambaran struktur ideal pada tahapan akhir sebuah startup. Model organisasi semacam ini seharusnya menjadi tujuan akhir Anda, tetapi bukan untuk mendikte bagaimana sebuah perusahaan diatur pada tahap awal pembentukannya. Meski kreativitas biasanya didorong saat membangun sebuah startup, struktur ini merupakan struktur teruji yang selalu berhasil, oleh karenanya modifikasi yang terlalu besar tidak diperlukan. Ragam tahapan pem­bentukan tim akan dibahas dengan lebih detail di Gambar 1.4.

C. Tanggung Jawab

Penting untuk menyerahkan tanggung jawab secara jelas dan rapi pada departemen-departemen di dalam startup Anda agar semua berfungsi secara efisien dan efektif. Orang-orang perlu diatur berdasarkan kemampuan mereka, juga sesuai ukuran perusahaannya.

Posisi dan Tanggung Jawabnya

Pada level tertinggi semua startup yang meraih sukses, terdapat enam anggota inti: CEO, CTO, CFO, WP pemasaran, CMO, dan COO. Penting untuk mengetahui mana yang dibutuhkan oleh startup Anda di antara posisi-posisi ini karena industri yang berbeda memerlukan anggota inti yang berbeda pula.

CEO (Chief Executive Officer)

Seperti yang terlihat di Gambar 1.1, CEO adalah pemimpin startup dan bertindak sebagai perwakilan perusahaan tersebut. Umumnya, tanggung jawab CEO meliputi:

- Merancang dan mengomunikasikan visi perusahaan.

- Memotivasi anggota tim.

- Merekrut anggota tim.

- Meramalkan tren pasar.

- Menguraikan strategi bisnis perusahaan.

- Membangun hubungan dengan investor.

- Mengatur pembiayaan dan anggaran.

CEO merupakan posisi yang paling penting dalam start­up. Kualitas CEO sering menentukan apakah perusahaan akan sukses atau tidak. Seorang CEO yang kuat menciptakan tim yang berkontribusi dan percaya pada tujuan perusahaan, dan membentuk kultur perusahaan yang sehat. Di sisi lain, CEO yang lemah dan gagal memotivasi timnya dan bahkan tidak mampu menjual produknya.

Flavius Saracut, mantan CEO Mobi­versal dan Titanium Backup, adalah seorang serial entrepreneur12 dengan pengalaman buyout yang luas. Ia mengklaim bahwa CEO membangun kultur perusahaan. Aksi dan sikap para CEO-lah yang menentukan takdir perusahaan tersebut. Di blog-nya, ia menyatakan bahwa kegagalan terbesarnya sebagai CEO adalah saat ia lebih fokus pada pemasaran dan surat-menyurat daripada membangun kultur perusahaan dan menjelaskan visinya. Setelah pengalaman ini, ia pun lebih memfokuskan diri pada membangun kultur perusahaan, mengembangkan, dan berbagi visinya untuk mencapai kultur perusahaan yang diinginkan. Setelah ia mulai melakukan ini, startup-nya pun menuai sukses.

Penting juga bagi CEO untuk membangun hubungan yang baik dengan para investor. Kisah Loosecubes, sebuah platform yang menghubungkan meja, atau ruang kerja kosong di perkantor­an atau coworking space dengan mereka yang men­carinya, meng­gambarkan hal ini. Campbell MacKellar, mantan CEO Loosecubes, gagal membangun hubungan dengan investor, yang berujung pada kebangkrutan Loosecubes hanya dua setengah tahun setelah didirikan. Hal ini mengejutkan orang-orang di luar perusahaan tersebut.

Loosecubes memiliki 2,5 juta pengguna yang berasal lebih dari enam puluh negara, dan baru mendapat kucuran dana US$7,8 juta lima bulan sebelum dinyatakan bangkrut. Dari perspektif orang luar, bisnis ini terlihat sehat. Namun, secara internal, ada ketidaksepakatan ten­tang arah bisnis, strategi monetization13, dan penanganan investasi sebesar US$7,8­ ju­ta tersebut. Ketidaksepakatan ini me­nyebabkan mayoritas investasi di­batalkan. Kisah ini menunjukkan ketika CEO menumbuhkan sebuah bisnis, ia juga harus menjaga hubungan baik dan mendengarkan pendapat investor, juga anggota timnya.

Jika Anda sedang membangun sebuah perusahaan, tanyakan kepada diri Anda sendiri pertanyaan objektif seperti, “Apakah saya punya keterampilan manajemen yang cukup?” dan “Apakah saya memiliki passion untuk mengembangkan teknologi dan produknya?” Jika jawabannya adalah, “Perusahaan ini akan bekerja lebih baik jika CEO-nya bukan saya”, Anda perlu merekrut orang dengan keterampilan manajemen yang baik untuk bertindak sebagai CEO.

CTO (Chief Technology Officer)

CTO bertanggung jawab pada hal-hal berikut ini:

- Menyatukan pengembangan produk.

- Memahami perkembangan teknologi saat ini dan mengadopsinya.

- Mengelola pengembangan produk.

Jika Anda ingin menjadi seorang founder sebuah startup, tetapi Anda kurang memiliki keahlian untuk mengembangkan ide-ide Anda, Anda perlu merekrut seorang CTO. CTO pada akhirnya bertanggung jawab pada kualitas produk akhir karena ia mengelola tim rekayasa selama prosesnya. Bagi CTO, penting untuk bertindak, baik sebagai ahli teknologi maupun seorang pemimpin.

Bagaimanapun, belumlah perlu merekrut seorang CTO pada awal pembentukan perusahaan. Biasanya startup Silicon Valley merekrut manajer produk dan anggota dewan direksi sebelum merekrut seorang CTO. Metode ini cenderung memotivasi sang manajer produk. Karena startup sangat berisiko, sulit untuk mempertahankan manajer produk. Jika tidak ada CTO, manajer produk dimotivasi untuk bekerja lebih keras dengan harapan bisa menjadi CTO di kemudian hari. Beberapa tahun setelah masa awal startup, posisi-posisi berikut bisa ditambahkan:

CFO (Chief Financial Officer)

CFO bertanggung jawab atas pelaporan, penggalangan dana, dan penganggaran. Pada tahap-tahap awal startup, ia juga yang secara umum bertanggung jawab pada penggajian dan sumber daya manusia.

CFO bertanggung jawab untuk:

- Membentuk strategi penggalangan dana.

- Membuat keputusan yang berhubungan dengan sumber daya manusia—merekrut dan memecat, menggaji, keuntungan, akuisisi.

- Merumuskan dokumen keuangan.

- Membahas kesehatan keuangan perusahaan dengan CEO.

WP Penjualan (Wakil Presiden Penjualan)

Wakil Presiden Penjualan memiliki peran penting untuk menghasilkan keuntungan. Tugas-tugas utamanya adalah:

- Menghasilkan keuntungan.

- Mengembangkan strategi pemasaran dengan CMO.

- Memahami kebutuhan konsumen dan mengembangkan nilai tambah yang menarik.

CMO (Chief Marketing Officer)

CMO bertanggung jawab untuk mengembangkan strategi pemasaran perusahaan. CMO meliputi kehumasan, riset pasar, dan pencitraan. CMO bertanggung jawab menciptakan wajah perusahaan di depan pihak luar. Tanggung jawabnya ada dalam daftar berikut:

- Mengembangkan strategi pemasaran.

- Melaksanakan riset pasar.

- Pencitraan.

Menciptakan kampanye kehumasan.

COO (Chief Operating Officer)

COO bertanggung jawab atas operasional internal perusahaan. Walaupun begitu, bukan hal yang biasa bagi startup baru untuk merekrut COO. Peran utama COO antara lain:

- Mengatur perusahaan.

- Bertindak sebagai penghubung antara karyawan dan CEO.

- Mengatur bisnis inti.

Sekali lagi, COO dan semua posisi di atas tidak perlu pada tahap awal sebuah startup. Kebanyakan CEO awalnya me­lak­sanakan semua tanggung jawab yang dijelaskan di atas. Me­rekrut anggota tim yang fleksibel dan kreatif merupakan hal yang penting. Pada tahap-tahap awal, bukan hal yang aneh jika seorang insinyur untuk sesekali melakukan tugas pemasaran.

(BOD) Board of Directors

Aspek penting dan berpengaruh lainnya dari sebuah startup adalah BOD atau dewan direksi. BOD biasanya ditunjuk oleh pemegang saham perusahaan. Tidak seperti BOD di se­buah perusahaan publik/BUMN, BOD startup tidak menerima dividen.

Peran BOD

Seperti yang bisa Anda lihat dalam Gambar 1.1, BOD memiliki kekuasaan yang lebih besar daripada CEO sampai tingkatan tertentu. Keterampilan BOD harus lebih mendalam dan luas daripada yang dimiliki CEO. Berikut adalah daftar peran dewan direksi:

- Memilih dan menyarankan CEO.

- Membantu CEO untuk mengembangkan visi perusahaan dan membuat keputusan besar.

- Memastikan per­usaha­an melewati compliance check14.

Mengesahkan putusan CEO, begitu juga stra­tegi dan visi perusahaan secara umum.

BOD memiliki peran in­tegral dalam perusahaan. Ji­ka­ para direksi tidak cukup berpengalaman, perusahaan akan mengalami kesulitan un­tuk memilih bidangnya, mengembangkan produknya, menghasilkan uang, dan menjual produknya.

Struktur BOD

Anggota BOD perlu memiliki pengalaman dan pengetahuan yang kaya. Berikut adalah struktur umum sebuah BOD:

- Ketua dewan

- Dewan internal (umumnya terdiri atas dua atau tiga pejabat eksekutif perusahaan yang masih aktif)

- Anggota dewan eksternal yang terdiri atas investor dan ahli industri (umumnya satu sampai tiga orang)

Seorang direksi harus mampu menumbuhkan bisnis dengan cepat dan memiliki visi bagi perusahaan yang sama dengan CEO. Penting bagi BOD untuk selalu berdiskusi dengan pihak-pihak dari perusahaan, investor, dan ahli di bidang industri.

Lihat selengkapnya