Stasiun Baru

Topan We
Chapter #9

Bertemu Di Korsel

Malam itu Jay duduk di teras rumahnya, mengenakan celana pendek dan kaos oblong dengan ponsel jadul di tangannya. Layar ponselnya sudah buram, tombol-tombolnya keras karena sering dipencet dengan jari yang penuh debu atau oli. Tapi malam ini, ia mencet tombol dengan lebih hati-hati.

Jay:

"Lagi dimana?"

Tak lama kemudian, ponselnya berbunyi. SMS masuk.

Hana:

"Di Korsel."

Maksud Hana adalah pasar malam yang biasa disebut Korsel oleh warga sekitar. Bukan karena tempatnya mirip negara Korea Selatan, yang familiar dengan para Boyband, tapi karena singkatan dari "Komedi Sirkus Keliling" yang dulu pernah jadi hiburan utama pasar malam itu.

Jay tersenyum kecil, lalu bangkit. Ia tahu malam ini tidak boleh dilewatkan. Ia langsung masuk ke dalam rumah, mencuci muka, lalu keluar lagi sambil meraih motor bebek milik bapaknya. Sebelum berangkat, ia mencari Rohman.

"Man, ikut aing ke Korsel, yuk. Si Hana lagi di sana."

"Wah, serius? Ya udah, ayo berangkat."

Beberapa menit kemudian, mereka pun berangkat. Jalanan desa malam itu masih ramai. Korsel yang terletak di lapangan besar dekat pasar tradisional penuh dengan tenda-tenda, lampu kelap-kelip, dan suara tawa anak-anak yang bermain komidi putar.

Jay dan Rohman masuk melewati barisan pedagang mainan, balon gas, hingga tukang martabak mini. Aroma arang bakar dan gula karamel memenuhi udara. Lampu warna-warni berpendar di mata mereka. Tapi mata Jay hanya mencari satu sosok. Dan ia menemukannya.

Hana sedang berdiri di dekat stand baju, memegang satu kantong plastik besar berisi jajanan dan pernak-pernik. Di sampingnya ada dua orang teman perempuan, salah satunya mengenakan jilbab biru dan satunya lagi memakai hoodie abu-abu.

Jay menghampiri dengan santai. Ia menyenggol lengan Rohman dan berkata, "Itu dia."

"Oh yang itu si Hana? Kayanya sering lihat."

"Iya itu."

Lihat selengkapnya