Stasiun Lama

Topan We
Chapter #4

Untuk Pertama Kalinya Main Ke Rumah Fifi

Guntur duduk di kamarnya, menatap ponsel dengan perasaan campur aduk. Sudah beberapa kali ia membuka dan menutup aplikasi pesan singkat, berusaha mengumpulkan keberanian untuk mengirim pesan pada Fifi. Akhirnya, dengan jari yang sedikit gemetar, ia mengetik pesan singkat.

"Yang, aku boleh main ke rumahmu sore ini?"

Pesan itu terkirim dan Guntur langsung merasakan detak jantungnya meningkat. Ia menunggu dengan cemas balasan dari Fifi. Tak butuh waktu lama, ponselnya berbunyi.

"Boleh. Bapak lagi nggak di rumah, tapi Ibu ada di rumah. Datang aja jam 3 ya."

Guntur tersenyum. Fifi selalu membuatnya merasa lebih tenang. Ia bergegas menyiapkan diri, mengganti pakaian dan memastikan penampilannya rapi. Pukul 2:45, ia sudah siap berangkat. Rumah Fifi tidak terlalu jauh, hanya sekitar 15 menit naik sepeda motor dari rumahnya.

Saat berjalan menuju rumah Fifi, berbagai pikiran memenuhi kepalanya. Bagaimana jika Ibu Fifi tidak menyukainya? Bagaimana jika ia melakukan kesalahan dan membuat kesan buruk? Namun, di balik semua kekhawatiran itu, ada perasaan bahagia yang tak bisa disembunyikan. Ini adalah pertama kalinya ia main ke rumah Fifi.

Sesampainya di depan rumah Fifi, Guntur menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan diri. Rumah itu terlihat hangat dan menyambut, dengan taman kecil di depannya yang terawat rapi. Ia mengetuk pintu perlahan.

Pintu terbuka dan seorang gadis yang ramah menyambutnya. "Selamat datang di istanaku. Silakan masuk," kata Fifi dengan senyum lembut.

"Terima kasih," jawab Guntur dengan sopan. Ia merasa bahagia melihat sambutan hangat dari Fifi.

Di dalam rumah, suasananya terasa nyaman dan tenang. Ibu Fifi muncul dari dapur dengan senyuman manis, "Hai, Guntur! Duduk dulu, ya. Ibu buatkan minum dan mau sajikan makanan."

Lihat selengkapnya