Stasiun Lama

Topan We
Chapter #5

Pernikahan Guntur Dan Sofia

Guntur berdiri di depan cermin, menatap pantulan dirinya yang terlihat lebih gagah dari biasanya. Ia mengenakan baju koko putih dengan detail bordir emas, celana hitam, dan kopiah yang selalu menjadi pelengkap identitas seorang muslim. Hatinya berdegup kencang. Hari ini adalah hari yang selama ini ia impikan namun tak pernah berani ia bayangkan bisa menjadi kenyataan. Hari ini, ia akan menikahi Sofia.

Sofia, wanita yang begitu cantik, berpendidikan tinggi, dan anak dari keluarga kaya. Tidak terhitung banyaknya pria yang datang melamar Sofia, namun takdir memilihkan Guntur sebagai suaminya. Meski hidupnya sederhana, Guntur memiliki pendidikan yang baik, baik dari segi agama maupun umum. Keluarga Sofia menerima Guntur dengan tangan terbuka, menghargai ketulusan dan kejujuran yang terpancar dari diri pemuda itu.

Acara pernikahan dilaksanakan di sebuah rumah mempelai wanita yang besar dan megah, tepat di tengah kota. Keluarga kedua belah pihak dan para tamu sudah mulai berdatangan, memenuhi ruangan yang dihiasi dengan indah. Ada bunga-bunga melati yang menggantung di setiap sudut, aroma wangi dari bunga-bunga itu menambah kesan sakral dalam acara tersebut.

Di ruang khusus wanita, Sofia tengah dipersiapkan oleh para wanita dari keluarganya. Ia mengenakan gaun putih yang elegan, dengan hijab yang dihiasi payet berkilauan. Matanya berbinar, terlihat jelas bahwa ia sangat bahagia. Di hatinya, ada rasa syukur yang mendalam. Meski banyak pria yang datang melamarnya, hatinya tetap terpaut pada Guntur. Ketulusan dan keimanan Guntur membuatnya yakin bahwa pria itulah yang terbaik untuk menjadi imam dalam hidupnya.

Saat tiba waktu akad nikah, seluruh hadirin diminta untuk duduk. Ustad Sarman, yang memimpin acara tersebut, membuka dengan doa yang khusyuk. Suasana hening, hanya terdengar lantunan doa yang memenuhi ruangan. Guntur duduk di depan meja akad, dengan wajah tenang namun hatinya terus berdebar. Di sampingnya, ada ayah Sofia yang akan menjadi wali nikah. Sofia duduk di ruang wanita, mendengarkan dengan cermat dari balik tirai.

"Saudara Guntur Gunawan bin Muhammad Syarif, apakah Anda siap untuk menikahi Sofia Rustami binti Ali Rustam dengan mahar seperangkat alat shalat dan emas 15 gram?" tanya Ustad Sarman dengan suara yang tenang namun tegas.

Guntur menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab, "Saya siap."

Lalu, dengan lantang dan jelas, Guntur mengucapkan ijab kabul. "Saya terima nikahnya Sofia Rustami binti Ali Rustam dengan mahar tersebut, tunai."

Begitu ijab kabul diucapkan, seketika suasana berubah menjadi haru. Kedua orang tua Guntur tak kuasa menahan air mata. Mereka melihat anak lelaki mereka kini telah sah menjadi seorang suami. Begitu juga dengan keluarga Sofia, mereka tampak sangat bahagia dan terharu melihat Sofia yang kini sudah sah menjadi istri Guntur.

Lihat selengkapnya