“Kringgg ....” Suara alarm membangunkan gadis remaja itu dari tidur panjangnya.
“Hoaammm ... Jam berapa ini ? Hah jam 7 ? aduh aku bisa telat ini.” Pikirnya langsung turun dari tempat tidur dan segera pergi ke kamar mandi.
Gadis itu yakni Gladys Anastasya anak tunggal dari pasangan Dani Ardiansyah dan Rosy Wulandari yang saat ini duduk dibangku kelas 11 di SMA Harapan Bangsa.Dia dengan cepat turun ke ruang makan keluarnga Ardiansyah.
“Ma... kok nggak bangunin Gladys. Ini udah siang nanti Gladys telat lho.” cecar Gladys pada mamanya yang sedang menyiapkan sarapan untuknya dan papanya.
“Udah berkali- kali mama panggil kamu tapi dasar kamu saja yang tidak bangun-bangun. Sudah ayo makan dulu baru berangkat.” Ujar mamanya.
“Gladys langsung beramgkat aja nanti telat. Ini buat bekal aja.” Sahut Gladys membawa makanannya dan segera pamit dengan kedua orang tuanya.
“Yuadah hati-hati dijalan jangan ngebut.” Pinta mamanya.
Gladys yang setiap hari ke sekolah ditemani motor kesayangannya itu segera membelah jalan ibukota yang jelas saja sudah dipadati ribuan kendaraan yang mengantarkan penumpangnya menuju tujuann masing-masing.Namun Gladys tidak lama untuk sampai ke sekolahnya mengingat dia hafal betul jalan-jalan yang tidak dipadati kendaraan.
Sesampainya di sekolah Gladys bersyukur karna pintu gerbang belum tertutup.Dia segera masuk dan memarkirkan motor kesayangannya itu di parkiran.Setelah memakirkan motornya Gladys segera mencari keberadaan kelasnya, mengingat hari ini adalah hari pertama dia duduk di bangku kelas 11.
“Eh Dys kamu baru datang ?” sahut Steven tiba-tiba.
“Iya nih Stev. Hari ini aku kesiangan jadi baru sampai.Untung belum terlambat sih.” Jawab Gladys.
“Oh ya kita ada di kelas 11 MIA 3.” tukas Steven tiba-tiba.
“Maksudnya kita sekelas lagi Stev ?” selidik Gladys memastikan.
“Iyup betul sekali.”jawab Steven membuat Gladys berbinar-binar.
Setelah mengatakan itu mereka segera pergi ke kelas yang dikatakan Steven.Kelas mereka berada di lorong kelas 11 yang ada di lantai 3.Mereka berjalan beriringan sambil berbincang-bincang
“Wah senangnya. Aku pikir aku bakal nggak ada temen. Eh taunya kita sekelas lagi Stev.”ntukas Gladys sambil berjalan.
“Mungkin kita jodoh tuan putri.”jawab Steven sambil menggoda Gladys.
“Gombal kamu.” Jawab Gladys sekenanya.