Harusnya, hari ini adalah hari pertama dimulainya perkuliahan. Hanya saja, karena terjadi insiden pada hari terakhir pelaksanaan OSPEK, kegiatan perkuliahan diliburkan mendadak. Sebagai ganti, hari ini diselenggarakan sidang etik kampus.
Aku duduk di ruang tunggu untuk dipanggil sebagai saksi korban. Beberapa panitia OSPEK juga duduk di sana. Namun, kami duduk di sisi yang berbeda. Insiden yang terjadi dua hari yang lalu membuat kami canggung. Satu-satunya mahasiswa senior yang duduk di sampingku hanya mahasiswi ketua tim kesehatan yang entah kenapa sudah membantuku sejak pertama kali aku menginjakkan kaki di kampus ini.
“Terima kasih, ya, Kak.” Aku membuka pembicaraan dengan mahasiswi tersebut.
Ia tersenyum. “Anggap saja impas, Kak Stevie,” ujarnya.
Eh? Kak Stevie? Aku menatapnya heran.
“Eh, iya. Kita belum kenalan.” Ia mengulurkan tangannya. “Marsha.” Ia memperkenalkan diri.
“Terima kasih, Kak Marsha.” Aku tersenyum.
“Nggak usah panggil ‘Kak’.” Ia tertawa.