Bila nanti kamu berselisih paham
Tolong ingatkan dia
Untuk saling berkompromi, bukan lari dari masalah
Ryana tidak mendapatkan kesulitan dalam perjalanan pulangnya. Tanda-tanda dari tali plastik dan tumbuhan tali putri yang melekat pada pohon yang ada di hutan tersebut telah membantu Ryana sampai ke bangkai kepala pesawat dan bertemu kedua saudara laki-lakinya.
“Kak Vyno aku pulang!” teriak Ryana saat kakinya sudah menginjakkan tanah di dekat sekitar tempat tinggalnya.
“Ryana!” teriak Vyno berlari mendekati adik perempuannya yang sedari tadi di cemaskan oleh Vyno dan ditunggu-tunggu kepulangannya.
“Aku berhasil pulang kan kak Vyno. Lihat aku baik-baik saja” kata Ryana memuji dirinya yang berhasil kembali dengan selamat dan tidak kesasar.
“Syukurlah kamu baik-baik aja,” kata Vyno seraya memeluk adik perempuannya. “Sekarang kamu tutup mata ya, aku akan menunjukkan sesuatu buat kamu” ujar Vyno sambil menutup kedua mata Ryana dengan telapak tangannya.
“Kenapa harus tutup mata kak Vyno” teriak Ryana yang hendak menolak permintaan kakaknya. Namun, kedua tangan Vyno dengan cepat menutup matanya dan pasrah serta mengikuti arahan saudara laki-lakinya.
Vyno menuntun Ryana berjalan ke tempat yang tidak terlalu jauh. “Sekarang kamu buka mata” ujar Vyno sambil melepas telapak tangannya dari wajah Ryana.
“Taraaa..” Vyno merentangkan kedua tangannya dan tertawa lebar.
“Wahh kak Vyno buat jemuran ini tadi?” tanya Ryana seraya berlari dan memegang tali putri yang ia kepang sebelum pergi kini sudah terikat di kedua pohon yang tumbuh berjejer.
“Iya Ryana, supaya kita tidak gatalan lagi seperti kemarin” sahut Vyno sambil tersenyum.
Ryana menepuk-nepuk kedua tangannya dan memuji hasil karya saudara laki-lakinya. Dengan bergegas Ryana berlari menuju kantongan plastik yang ia berisi pakaian basah. Kemudian, dengan semangat ia dibantu Vyno mencoba jemuran yang baru saja Vyno buat itu. Mereka berdua tersenyum melihat pakaian-pakaian mereka sudah menggelantung disana.
“Kak Vyno aku punya kabar baik!” teriak Ryana mengingat tante Vina.
“Kabar baik apa Ryana?” tanya Vino penasaran.
“Mulai besok aku akan bekerja dengan tante Vina” kata Ryana dengan senang menceritakan kejadian yang terjadi saat ia pergi pancuran.
“Tidak Ryana, kamu di rumah saja menjaga Allvaro. biar aku saja yang bekerja dengan pak Guntur” balas Vino tidak menyetujui rencana Ryana untuk bekerja.
“Tidak bisa gitu dong kak Vyno, aku akan tetap bekerja besok. Lihat aku sudah menerima upahku hari ini,” Ryana mengeluarkan pakaian dan uang pemberian Vina.
“Tapi aku udah berjanji dengan pak Guntur untuk membantunya dengan ternak dan sawahnya” teriak Vino berdiri dan tetap tidak setuju.