Tepat setelah jam sekolah usai. Segerombol siswi yang tergabung dalam tim cheerleader itu sudah berkumpul di lapangan untuk berlatih. Hari ini memang jadwal mereka. Seminggu mereka harus selalu berlatih selama 3 kali. Selasa, Rabu dan Sabtu. Mereka juga telah mengganti seragam sekolah dengan menggunakan kaus lengan pendek dan celana training olahraga.
Minggu ini akan menjadi minggu yang berat untuk mereka. Pasalnya akhir minggu nanti, mereka akan mengikuti lomba antar sekolah yang pemenangnya akan mewakili Jakarta di kancah nasional.
"Dini dan Ica, tetap kontrol berat badan kalian ya. Kalian first flyer soalnya." Ucap ketua cheerleader bernama Yolanda.
Dini menjawab hanya dengan anggukan, dan Ica justru sibuk memandangi kukunya yang sudah cantik terolesi oleh pewarna kuku kemarin.
"Ica, lo denger gue ngomong kan? Mau gue patahin itu kuku-kuku lo?" Ucap Yolanda dengan nada mengancam.
Rissa atau yang biasa di panggil Ica itu menatap Yolanda dengan malas. Mereka semua ini satu angkatan yang sekarang duduk di kelas 2.
"Lo pernah liat gue gemuk Yol? Engga kan? Tenang aja, badan gue gak bakalan gemuk." Balas Ica dengan nada malas.
"Lo kalo di kasih tau jawab makanya Ca. Gue juga kalo jadi Yolanda marah lah." Kali ini Dini berucap menegur sahabatnya itu.
Dini dan Ica yang sudah kenal sejak mereka SMP dulu sampai detik ini masih berteman baik. Bisa di bilang mereka ini sahabat dekat. Mereka sudah saling mengetahui watak masing-masing. Dini dengan segala sikap yang kadang tak bisa Ica tebak, dan sebaliknya. Ica dengan sikap cuek dan tak suka basa basi.
"Ih ya ampun. Double kill banget gue di tegur sama Ketua plus Kapten. Iya iya gue denger." Balas Ica yang akhirnya menurut.
Di tim cheerleader mereka, Yolanda memegang jabatan sebagai Ketua yang mengurus segala sesuatu tentang timnya. Begitu juga yang akan berurusan langsung dengan sang pelatih jika ada apa-apa. Berbeda dengan Dini yang seorang Kapten. Ia hanya mengambil kendali saat di lapangan. Atau lebih tepatnya saat kompetisi. Dini yang berhak mengatur satu tim.
~
Menjelang jam 5 sore, latihan mereka di sudahi karena memang dari pihak sekolah hanya memberikan sampai jam 5. Lewat dari itu, semua murid di haruskan pulang.
"Din, balik sama siapa?" Tanya Ica saat mereka sedang merapihkan tas.
"Sendiri paling Ca. Naik ojek online. Udah sore banget soalnya. Takut gue naik angkot." Jawab Dini.
"Hm, yaudah hati-hati ya. Sorry gue gak bisa ngajak bareng. Tumbenan noh abang gue jemputnya pake motor." Balas Ica.
"Santai aja Ca." Ucap Dini pada sahabatnya itu.
Keduanya pun berjalan menuju gerbang sekolah. Dini yang sibuk memegang ponselnya ingin memesan ojek online, dan Ica yang sudah berceloteh ria mengomeli kakaknya yang telat menjemputnya.