Stoples Cinta untuk Alvaro

anjel
Chapter #1

Prolog

Pada akhirnya, ombak akan terus bergulung ke tepian. Angin terus berhembus. Dan perahu itu harus tetap berlayar, dengan atau tanpa adanya kamu.

***

Pada gundukan tanah bertabur kelopak mawar dan bougenville putih segar, pandangan nanar Zinnia terpaku. Entah sudah lewat berapa lama waktu bergulir, gadis itu masih belum bisa meredakan kakinya yang bergetar. Dia merasa tak sanggup berdiri lebih lama lagi. Pun, tak punya tenaga untuk melangkah pergi.

Sisa hujan semalam masih melekat pada dedaunan kamboja liar di sekeliling pemakaman luas tersebut. Ketika Zinnia mendongakkan kepala, tampak awan kelabu berlapis-lapis masih setia menjajah langit, tak memberi kesempatan pada matahari siang untuk eksis. Gadis itu tahu hujan sebentar lagi akan turun.

Di tempatnya, ia dapat merasakan angin berhembus, membawa hawa dingin ke pori-pori dan mengacak-acak rambut sebahunya. Kedua tangan gadis itu tanpa sadar meremas setangkai mawar merah hati di genggaman. Entah cerita apa yang dibisikkan angin, sehingga mata yang terbuka itu tiba-tiba menghangat, meluruhkan bulir bening serupa rinai hujan bulan Desember. Deras dan intens.

Lihat selengkapnya