Story Between Us

nurriyah zahed
Chapter #22

Terungkapnya Sebuah Rahasia (2)

Terungkapnya Sebuah Rahasia (2)

Pesona Rahsa, 3.00 p.m

Tanpa pemberitahuan sebelumnya, bimbel di pindah jadwal. Kami baru mulai petang nanti. Dan sayangnya sudah terlanjur di luar rumah. Kami enggan untuk pulang. Daripada bolak-balik, kami memiliki rencana yang lebih menarik.

Di sinilah kami terdampar, menikmati waktu ditemani kudapan favorit. Sebuah tempat yang bisa dibilang base camp lah ya. Yang sudah beberapa waktu tidak kami kunjungi.

Memang ya, Tuhan selalu memiliki rencana terbaik. Padahal sebelumnya kami tidak terpikir untuk ke sini.

Dan kami juga mendapat pengalaman manis. Beberapa saat lalu ada yang sedang membuat kejutan lamaran kawan. Tepatnya di area outdoor. Pantas saja saat kami datang, begitu ramai dan tampak sibuk.

Mereka yang berbahagia, kok aku yang berdebar-debar ya. Bahagianya nular sampai ke sini. Hehehe

"Gue ngebayangin lo sama Kak Zafran masa."

Seketika aku tersedak mendengar seruan Saras. Dengan sigap Neha menyodorkan minuman milikku. "Astaga... lo kenapa sih? Pelan-pelan Zoy."

"Atau jangan-jangan..." Saras melirikku, sembari memainkan alisnya. Juga senyuman jahil.

Apa yang terjadi padanya?

"Jangan-jangan apa?"

"Lupakan! Cukup lo aminkan aja pokoknya."

Lah! Bagaimana bisa? Aku saja tidak tahu apa yang dia harapkan.

Berikutnya mereka malah cekikikan tidak jelas.

"Oh iya Zoy. Belakangan ini gue cukup sering liat kalian ngobrol."

Ini apa lagi coba? Tiba-tiba mengganti topik.

"Kalian, siapa?"

"Lo sama Reno. Bukannya sebelum ini nggak saling sapa?"

Kalau diingat benar juga. Sejak kunjungannya ke rumah sakit tempo lalu. Kemudian saat aku kembali ke sekolah. Pemuda itu tidak lagi bersikap dingin terhadap ku. Tapi kalau dibilang sering mengobrol. Ku rasa tidak juga. Mungkin setiap kami terlibat obrolan, pas banget Neha melihatnya. Jadi kesannya sering.

"Aku juga nggak tahu alasannya. Tapi memang belakangan dia jadi ramah. Kenapa tiba-tiba bahas ini?" Entahlah, aku merasa sedikit janggal.

Ini terkesan seperti bukan basa-basi, karena Neha bukan tipe yang terlalu suka ikut campur dalam urusan sepele.

***

Sudah hampir lewat sepuluh menit, mereka berbicara ngalor ngidul. Sangat membingungkan dan aku tidak mendapatkan jawaban atas apa yang ku tanyakan sebelumnya. Mereka benar-benar aneh.

Tapi aku juga tidak tinggal diam.

"Cerita deh! Ada apa sebenarnya? Kalian sendiri yang mulai."

Keduanya tampak gelisah. Berarti memang ada sesuatu ya. Semoga bukan hal yang buruk.

Lihat selengkapnya