"Yu, lo udah ngerjain tugas akhir belum? Gue belum soalnya, mau liat punya lo dong untuk referensi." Ayu melirik sekilas tampang Farah yang bertanya padanya.
"Ya udah nanti deh lo melimpir dulu ke kosan gue. Sekalian aja buatnya di sana." Saran Ayu, ia meluruskan kakinya sembarangan.
"Nggak sekarang juga, besok deh gue ke kosan lo."
Atmosfer taman hijau kampus yang rindang membuat siapa pun tertarik untuk berleha-leha. Di tambah lagi di penghujung semester 2 ini, Ayu dan Farah kompak mencoba mengistirahatkan diri setelah berminggu-minggu padat oleh tugas yang dikejar deadline.
"Eh Ayu, gue mau coba magang semester depan deh." Perkataan Farah yang tanpa aba-aba membuat Ayu melongok heran.
"Hello, kita baru aja bakalan masuk tahun kedua dunia perkuliahan ini. Dan lo udah ada niat nyari tempat magang? Dari pada itu, mending lo mikirin ujian akhir semester dulu deh Fa!"
Farah memperbaiki posisi duduknya, ia juga berniat seperti itu. Tapi apalah daya, dia harus cepat-cepat mandiri agar tak terlalu menyusahkan orang lain.
"Iya iya, gue mikirin ujian kok, cuma maksud gue setelah ujiannya. Semester 3 gue mau magang deh udah bulat mah keputusan gue." Farah mengacungkan tangannya, Ayu lebih heran lagi mengernyit menatap aksinya.
"Terserah lo deh. Kalau nggak ada yang mau nerima bocah pemula kayak lo di klinik atau rumah sakit kejiwaan, jangan salahin gue kalau malah lo yang konsultasi ke psikolog." Niat Ayu yang bercanda langsung ditanggapi tertawa hambar oleh Farah.
Dan sayangnya dalam hal ini Ayu tak menyadari itu. Farah hanya tersenyum kecut setelahnya.
"Ya udah sih, gue balik duluan ya Ayu. Tante Kiara nanti nungguin gue lagi, kami itu sebenarnya mau dinner bareng!"
"Dih mentang-mentang, gue balik juga nih ke rumah lama-lama deh ah." Setelah puas dengan ledekan satu sama lain, Farah bergegas beranjak meninggalkan tempat.
----------
"Assalamualaikum Tan, Farah pulang." Dari balik tangga lantai dua Tante Kiara berjalan pelan menghampiri Farah.
"Udah pulang nih, ayo siap-siap kita mau dinner di luar loh. Kamu ingat kan Fa?" Farah bergegas menarik tangan Tantenya untuk salim
"Justru karena aku ingat makanya aku pulang cepat Tan. Ya udah Fa ke atas dulu ya."
Setelah basa basi santai itu mereka berdua memulai kembali aktivitasnya masing-masing. Malam beranjak datang dengan cepat.
Dengan sedikit memperbaiki benang yang tiba-tiba muncul dari ujung dreesnya, Farah berlari-lari kecil mempercepat langkahnya menuruni tangga. Di depan teras Tante Kiara sudah memasang raut malas.