Story In Dream 2

Rain
Chapter #7

6. Bertemu Kembali

Memang dasar takdir, terlalu lihai membuat skenario. Mau seperti apa pun Ayu berusaha berada di sisi Farah agar sahabatnya tak mengalami dejavu masa lalu, takdir selalu mempunyai caranya sendiri dalam menangani hal-hal semacam ini. Ali pada akhirnya tak sengaja bertemu dengan Farah yang kebetulan sedang menunggu Ayu. Saat itu, Ayu pamit ke kantin sebentar meninggalkan Farah yang malas bolak balik. Ketika Farah dengan bosannya menunggu Ayu, seorang laki-laki berjalan pelan menghampirinya. Dengan tampang riang secerah matahari pagi, Ali menyapa Farah. 

"Fa? Farahh." Ali melambaikan tangannya dari kejauhan sembari berjalan mendekat. Seketika pupil Farah melebar melihat siapa yang menyapanya.

Reflek kaki Farah melangkah menjauh sebelum pemilik suara yang berteriak di belakangnya benar-benar mengenalinya. Sayang seribu sayang, dalam skenario sang pencipta Farah ditakdirkan untuk menghadapi semua kondisi yang tak mengenakkan ini. Tangan Ali berhasil meraih pundak Farah yang bebas dari apapun itu, sontak Farah langsung membalikkan badannya.

Tak sempat menyiapkan rencana untuk kabur lagi, Farah harus pasrah meladeni sahabat dari masa lalunya itu. Memasang tampang seadanya, Farah hanya mengangguk dan berucap singkat menjawab pertanyaan Ali.

"Fa, kamu nggak denger ya aku panggil tadi? Kok kabur sih." Gerutuan Ali itu sukses sudah membuat Farah menatapnya datar, ia hanya menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan itu.

"Ohh ya udah, maaf yaa tiba-tiba megang pundak kamu. Pasti kamu kaget," sambung Ali kali ini ia sudah tersenyum amat lebar melupakan sikap Farah tadi.

"Iya Al." Hanya satu kata itu yang keluar dari mulut Farah setelahnya, beruntung Ali tak mempermasalahkan perubahan sikap Farah dan ekspresinya yang tak ubahnya seperti manekin, datar.

"Kamu kuliah di sini juga? Ya ampun kebetulan banget, aku nggak tau loh kamu akhirnya di sini. Aku baru aja ngurus pindahan ke univ ini, semoga bisa sering-sering ngumpul yaa Fa. Oh iya kamu apa kabar, baik kan?" Rentetan pertanyaan Ali hanya dijawab singkat oleh Farah. 

"Iyaa, aku baik." Tanpa membuka celah lebih banyak lagi, Farah memutuskan diam mengunci mulutnya. Sedangkan Ali sibuk mengoceh pada Farah yang hanya diam menatap ke arah lain.

"Aku senang banget ketemu kamu di sini Fa. Jadi inget masa-masa kita sekolah dulu deh."

"Hem iya nih," ucap Farah. Lagi-lagi ia menjawab seadanya.

Ali mengerutkan keningnya. Farah yang ia kenal sangat amat jauh berbeda dengan orang yang ia temui saat ini. Dia memang sedari awal merasa aneh dengan sikap dingin yang di tunjukan oleh perempuan yang berada di depannya ini. Ali berusaha membuang pikiran negatifnya meski sebenarnya tak ada gunanya. Ia lalu mengambil napas dalam dan kembali berbicara seolah tak terjadi apa-apa.

Dari kejauhan, mata Ayu langsung terbelalak ketika melihat sosok Ali yang sedang berbicara dengan Farah. Setelah bersusah payah mengekori Farah ke mana-mana, sekarang mereka malah bertemu dengan sendirinya. Ayu langsung menggerutu kesal.

Lihat selengkapnya