Story In Dream 2

Rain
Chapter #35

34. Reuni

Hari yang dijanjikan pun tiba, saat ini empat sejoli yang sudah lama tak kembali berkumpul itu asik melepaskan tawa dan banyak cerita malam ini. Bertempat di sebuah cafe di kawasan puncak bogor, mereka menceritakan banyak hal yang juga mengungkap banyak kebenaran setelahnya.

"Iyaa Fa, lo nggak tau kan si Dini akhirnya jadian sama temen sekelasnya di SMA. Dari pada cape nunggu si crush yang nggak peka, mending yang pasti-pasti aja kan," ujar Reya menggoda Dini yang malu dengan tingkahnya.

"Oh iya, lo gimana Fa selama di Bogor. Main kabur aja kagak pamit-pamit, how's life?" Dini kompak mengangguk mengikuti Reya. Tak seperti dulu, Reya sekarang begitu cerewet dan lebih ceria. Mengingat hal dulu yang pernah terjadi padanya, mungkin dewasa memang mengajarkan banyak hal.

"Ya gitu-gitu ajalah, gue pindah ke sini masuk sekolah swasta beh lingkungan elite. Jadinya gue kurang punya temen, punya pun cuma satu itupun temen sebangku gue. Sekarang nggak kontakan karena dia kuliah di luar negeri, jadilah gue masuk univ negeri ketemu ni manusia satu lagi."

Ayu hanya nyengir mendengar penuturan Farah. Mana ia tau juga Farah akan kuliah di sini juga kan. Mendapat ide topik baru, Ayu buru-buru memberitahu.

"Eh kalian berdua juga nggak tau ini kan, Kak Rayfan ada di Bogor loh. Cerita Fa!" Ayu seenak jidat melempar topik membuat Farah ogah-ogahan membahas hal ini.

Reya dan Dini yang sudah kepo maksimal, membuat Farah akhirnya mulai bercerita.

"Jadi, Kak Rayfan sekarang jadi Kakak gue. Especially beneran tinggal serumah bareng gue. Sebenarnya orang tua kandung gue ada di Bogor jadi yaa, gue sodaraan sama dia," ucap Farah menjelaskan dengan singkat.

"What?"

"Demi apa?" Reya dan Dini kompak terkejut, Ayu ikut mengangguk membenarkan.

"Dan kalian tau? Dia satu univ sama kita berdua, meski beda jurusan. Yang anehnya mereka berdua jadi makin kayak tom and jerry tau nggak. Tiap ketemu mukanya judes mulu, hahaha. Farahnya doang sih yang sensi."

Ayu tertawa sudah, Reya dan Dini ikut-ikutan mengingat masa lalu. Dahulu melihat betapa eratnya persaudaraan Farah dan Rayfan, Reya dan Dini kerap menggodanya akan perasaannya. Meski apa yang dikatakan dua sahabatnya itu benar terjadi, mereka berdua tidak mengetahui hal sebenarnya karena Farah tak pernah menceritakannya.

Reya mengangguk-angguk mengerti, seolah memikirkan hal lain yang patut diberitahukan terkait hal ini.

"Pantes aja dulu, Kak Rayfan itu makin aneh sikapnya pas lo udah pindah."

"Aneh gimana?" Perkataan Reya yang tak biasa membuat Farah bertanya penasaran.

"Iya aneh, kayak terganggu sama sesuatu gitu. Sesuatu yang seolah dia pikirkan, jadi karena fakta ini? Tapi kenapa dia mesti terganggu yak, mungkin lebih tepatnya sanking terkejutnya kali ya," ujar Reya berasumsi.

Lihat selengkapnya