Farah baru saja akan mengemas barang-barangnya ketika Ayu lebih dulu datang dan menahan tangannya.
"Lo mau ke mana Fa?" tanya Ayu mendadak muncul.
"Ha? Eh Ayu, ini gue mau pulang, abis gabut banget gue kelar kelas tumben banget cepet." Farah terus mengoceh menceritakan kegiatannya seharian sampai tak memperhatikan Ayu yang berusaha keras mengatakan sesuatu. Di dalam benaknya, Ayu masih menimbang apa yang ia akan lakukan ini benar atau tidak. Entah bagaimana akhirnya nanti.
"Ohh gitu, lo mau nongkrong dulu nggak di cafe?" tanya Ayu dengan senyuman, Farah berhenti membereskan barangnya dan menatap Ayu heran.
"Tumben banget, lo nggak ngajak gue ketemu cowok kan? Ya karena lo udah berhenti ngomongin ini terakhir kali sebelum Ali muncul." Jelas Farah membuat Ayu menggeleng canggung.
"Ya nggak lah, sekedar nongkrong aja. Ada cafe baru buka dekat sini, kalau lo nggak mau-"
"Gue mau Ayu, santai aja." Farah tertawa pelan melihat reaksi Ayu yang menghela napasnya. Sedangkan Ayu mulai bersiap menerima segala takdir apa yang akan terjadi di antaranya dan sahabatnya ini.
--------------
Farah dan Ayu melangkahkan kakinya menuju meja di sudut ruangan cafe itu. Pengunjung cafe terbilang lumayan ramai karena pembukaan cafe. Terlepas dari itu, Farah malah sibuk memperhatikan interior vintage khas cafe itu. Farah berjalan semangat menuju tempat duduknya. Mereka berdua kompak memesan minuman terlebih dahulu, mereka berdua larut dalam percakapan mengenai perkuliahan sebelum seseorang datang dan mulai merusak suasana.
"Hai Fa, apa kabar?" Suara yang jelas sangat familiar baginya langsung membuat Farah membalikkan badannya menoleh.
Dan benar saja, Reno datang dengan santainya dan menatap mereka berdua. Ayu sudah melotot galak untuk memberinya kode agar tak membuat keributan, sedangkan Farah sudah berdiri dari duduknya sambil menatap nyalang pada Reno.