Story In Dream 2

Rain
Chapter #43

42. Nekat

Mengabaikan seluruh perkataan Farah, meski dengan semua hal yang telah terjadi. Reno benar-benar memutuskan menetap di Bogor. Tak main-main, ia sudah mempersiapkan semuanya jauh-jauh hari termasuk memutuskan cuti kuliah untuk sementara waktu. Tante Kiara yang mendapati Reno pulang dini hari itu menggelengkan kepalanya. Untuk saat ini Tante Kiara benar-benar putus asa menasehati anak-anaknya ini.

Akibatnya seharian, mereka berdua bahkan tak bertemu satu sama lain meski berada di satu atap yang sama. Farah mengurung diri di kamar setelah ia akhirnya kehilangan kendali kemarin. Reno terus menunggu di lantai bawah mengharapkan Farah turun menemuinya. Tante Kiara mengantarkan makanan Farah setiap jam makan yang bahkan tak disentuhnya sedikit pun.

Semua kekacauan yang terjadi malah membuat keadaan semakin runyam. Farah dengan pikirannya yang terus berputar mengingat semua kenangannya dengan Reno, Ibu dan Ayah membuat gadis itu beteriak frustrasi. Ia terbaring di lantai kamarnya sembari memeluk lututnya. Ia menggigil kedinginan dan air mata ikut mengalir dari kedua pipinya. Dan Reno terus menatap tangga lantai atas benar-benar penuh harap.

--------------------

Malam datang dengan cepat ketika Reno kembali duduk di meja makan ditemani oleh Tante Kiara. Ia masih berharap Farah mau menemuinya, harapan yang sia-sia sejujurnya.

"Udahlah Reno, berapa kali Tante bilang kamu terlalu memaksakan semuanya." Tante Kiara mengoceh seiring gerakan tangannya menyedok nasi ke piring ketiga hari ini untuk Farah.

Tante Kiara berjalan pelan menaiki tangga, Reno menahan dirinya untuk tak mengikuti ketika Tante Kiara melarangnya keras kali ini. Tante Kiara kembali turun dengan makanan tadi siang yang masih seperti itu saja bentuknya. Setelahnya mereka berdua makan dalam diam, sibuk dengan pikirannya masing-masing sampai meja selesai dibersihkan.

"Reno, Tante mau ngomong banyak hal sama kamu. Yuk, duduk di sini dulu." Tante Kiara menepuk sofa di sebelahnya ketika Reno yang kali ini memasang wajah frustrasinya menurut.

Ketika mereka berdua sama-sama terdiam. Tante Kiara mengembuskan napasnya keras.

Lihat selengkapnya