Story In Dream 2

Rain
Chapter #46

45. Konfrontasi

"Ingat pesan Tante Reno, kamu jangan melakukan hal gegabah lainnya serahin semuanya sama Tante dulu di sini!" Reno mengangguk-angguk mengerti, meski sebenarnya hatinya menyangkal apa yang dikatakan Tantenya itu.

Ia menarik tas ransel ke pundak dan menyalami Tante Kiara.

"Aku pulang dulu Tan," ucap Reno datar. Membawa beban di setiap langkahnya menuju rumahnya sendiri.

Sepanjang perjalanan di dalam kereta, Reno hanya bisa terdiam memikirkan kejadian apa saja yang terjadi antara dirinya dan Farah. Keberadaannya saja sudah ditolak sedemikian rupa oleh Farah yang jelas masih terluka dengan segala hal yang terjadi. Apalagi jika suatu saat nanti kedua orang tuanya sendiri yang datang, entah seperti apa lagi Farah menolaknya.

Kenyataan bahwa ia dulu tak memutuskan jujur lebih dahulu pada Farah setelah kejadian yang dialaminya karena dirinya, membuat Reno akhirnya menyadari bahwa ini terjadi karena kesalahannya juga. Pantas saja Farah membencinya, karena tak membuahkan hasil apa pun inilah Reno memutuskan pulang untuk lebih membujuk kedua orang tuanya. Setidaknya dengan sedikit cerita baru di mana Farah sudah terlanjur membenci mereka.

Malam pukul sepuluh, Reno membuka pintu rumah dengan kunci yang ia bawanya dan perlahan menguncinya kembali. Saat akan berbalik, Ayah Dani sudah berdiri di ruang tamu menunggunya. Reno yang melihat itu, hanya mampu menunduk dan menggeleng lemah. Ayah Dani semakin terdiam melihat hal itu, Reno berlalu menuju kamarnya dalam keheningan yang ganjil ini. Rasa-rasanya rumah mereka memang tak pernah sesepi ini, tidak setelah Farah pergi dan semuanya menjadi berbeda setelahnya.

Meski tak mengakuinya, Ibu Lia jelas terluka dengan kepergian Farah. Sayangnya egonya terlalu tinggi untuk mengakui hal itu. Mungkin benar kata orang-orang, orang tua mereka terus menunggu anak-anaknya untuk berterima kasih tapi anaknya terus menunggu mereka untuk meminta maaf. Kejadian menyakitkan, kenangan indah bahkan tak cukup kuat untuk mengalahkan fakta itu. Pikiran Reno yang sudah semrautan memikirkan seluruh kelindan takdir ini akhirnya terlelap lebih awal.

------------------

Esok harinya, Reno kembali menemui Ibu Lia dan Ayah Dani untuk menjelaskan. Mereka sedang duduk di ruang keluarga menonton tayangan berita. Saat Reno keluar dari kamarnya, Ibu Lia dengan riang menyahutinya.

"Eh Reno, udah pulang. Jam berapa sampenya tadi malam? Oh iya, kamu beneran cuti kuliah? Kenapa?" Pertanyaan beruntun itu, membuat Reno tak enak hati untuk menyampaikan maksudnya.

Reno perlahan mengangguk dan akhirnya memutuskan bicara.

Lihat selengkapnya