Story In Dream 2

Rain
Chapter #60

59. Let Her Go

Jika boleh jujur, hati Farah masih ingat betul tentang seluruh kejadian dulu yang membuatnya pergi. Rasa sakit yang diberikan oleh kedua orang tuanya akibat pengabaian itu membuatnya menderita. Ia masih ingat jelas dengan segala perlakuan keluarganya itu padanya, baik buruknya. Tapi pada akhirnya ia sendiri tak bisa lagi menyalahkan siapa pun. Semua hal yang terjadi selalu memiliki sebab akibat. Dan sekarang, semua takdir hanya sedang bekerja, berjalan melalui hari-hari kehidupan manusia.

Malamnya, dua keluarga itu mengadakan dinner keluarga setelah seluruh drama itu. Ayah Dani dan Papa Sakta sibuk bercakap-cakap ringan, sedangkan para Ibu-Ibu juga sibuk dengan aktivitasnya menyiapkan makan malam. Dan tinggallah sekumpulan anak-anak ini yang diawasi satu orang dewasa.

“Gue masih nggak nyangka lo akhirnya malah beneran jadi Kakak buat Farah Fan. Jaga dia ya.” Reno menepuk bahu sahabatnya. Masih berusaha menerima dan percaya seluruh perkataannya sendiri.

“Gue pasti jaga Farah Reno. Dia Adik gue sekarang,” ujar Rayfan.

Farah menyipitkan matanya mendengar perkataan Rayfan barusan, rasanya ia masih sulit memercayai apa pun perkataan Rayfan semenjak mereka menjadi sebuah keluarga. Kak Fani dan Rifa malah semakin akrab di tengah percakapan dua Kakak-Adik di sana.

“Sekarang gue jadi orang asingnya ya. Yahh, setidaknya gue masih bisa sering main sama lo,” lirih Reno lalu tertawa.

“Kakak tetap Kakak aku kok. Nggak bakal digantiin,” sungut Farah.

Ia menarik Reno untuk duduk di dekatnya, sedangkan ia memilih cuek dan mencibir Rayfan yang membuat Reno kembali tertawa. Di tengah dua Kakaknya ini, Farah sibuk menempel pada Reno.

“Tau nggak sih Kak, Ali pindah kuliah ke Bogor juga tau. Jurusannya sama kayak Kak Reno loh.” Dua Kakak-Adik itu asik berbincang, dengan Rayfan yang hanya bisa melihat itu dengan pandangan yang sulit diartikan.

Semua perasaannya bercampur menjadi satu, dari semua hal itu rasa sedih dan kehilangan menjadi hal yang utama. Rayfan hanya mampu menatap sendu interaksi dua saudara yang akan terpisah itu. Sedangkan dirinya sendiri masih belum bisa menegaskan semua perasaannya pada dirinya sendiri.

“Kamu kenapa Fan? Takut kehilangan Farah ya? Tenang aja, Reno itu sayang banget sama Farah,” ucap Fani yang tiba-tiba bergabung.

Rifa entah sudah beranjak ke mana.

Semua perkataan Fani hanya diangguki Rayfan dengan seluruh kehampaan hatinya yang tecermin pada bola matanya. Fani yang diam memperhatikan hal itu menepuk pelan punggung Rayfan yang menoleh heran padanya.

Lihat selengkapnya