STORY OF FRIENDSHIP

Rahmanur Mumpuni
Chapter #14

HARI MILIK ALMA

Ujian Semester Ganjil akan datang. Setelah melakukan takhasus, semua murid fokus belajar untuk PAS (Penilaian Akhir Semester). Begitu juga dengan FRIEND. Mereka belajar dengan giat setiap hari. Terkadang mereka belajar bersama. Karena ada beberapa yang rumahnya jauh, jadi tidak bisa belajar bersama setiap hari.

“Fani, kau rajin sekali bacanya.” kata Della yang melihat Fani sedang membaca buku SKI. 

“Eh, itu harus. Ada beberapa bagian yang belum aku pahami tentang Dinasti Abbasiyah. Jadi aku belajar dan mencoba memahaminya.” jawab Fani. 

“Hwaiting! Fani.”pekik Elly yang baru datang dari kantin. Suara Elly membuat anak yang berada di kelas melihatnya.

 “Kenapa kalian menatapku seperti itu?” protesnya.

“Seharusnya kau mengucapkan salam.” kata Rima.

 “Hehe,, mian. Assalamu’alaikum.” ucapnya. 

“Wa’alaikumsalam.” 

“Kalian tidak makan? Nanti sakit lo..” kata Elly sedikit alay.

 “Tidak.” jawab Fani dan Della. 

“Oh ya, liburan kapan ya?” tanya Elly.

 “Kau itu, liburan saja yang dipikirkan.” jawab Della.

 “Aku juga memikirkan pelajaran kok.” bantah Elly.

 “Makan dulu El, nanti keburu masuk.” ujar Fani. 

“Iya Bu Ustadzah..” kata Elly.

“Aku pinjam jadwal PAS dong. Aku belum mencatatnya.” kata Della pada Fani.

 “Apakah menggambarnya sudah?” sindir Najwa. 

“Biarkan aku berkreasi.” protes Della.

 “Iya, sekedar mengingatkan untuk belajar Della.” Intan menimpali.

JADWAL PAS

Sabtu : Akhlaq kitab, Nahwu

Minggu : Bahasa Arab, Qiro’ah kitabah

Senin : Bahasa Inggris, PKN, Al-qur’an hadits

Selasa : Bahasa Indonesia, Aqidah Akhlak, SBK

Rabu : Matematika, Fiqih

Kamis : IPA, SKI

Sabtu : Penjaskes, IPS, Prakarya

Bel istirahat telah usai berbunyi, semua murid masuk ke kelas. Bu Muna, wali kelas 7M masuk ruangan. “Anak-anak, persiapkan diri kalian untuk PAS yang dimulai Sabtu besok.” kata Bu Muna “Ibu ada rapat, jadi tidak bisa mengisi pelajaran SKI hari ini. Ibu beri tugas untuk mengerjakan LKS UAS A, B, C.” lanjut Bu Muna “Bu apakah dikumpulkan?” tanya ketua kelas. “Tidak.” jawab Bu Muna lalu berlalu.

#    #    #    #   #   #   #

Pulang sekolah FRIEND mengambil kartu ujian di kantor TU dengan menunjukkan hasil takhasus. Mereka tidak menyangka akan secepat ini mengadapi PAS. Siap tidak siap merek haris siap untuk menghadapinya.

Hari pertaman akan dilaksanankan pada Hari Sabtu. Semua anak, tidak hanya FRIEND mempersiapkan segala keperluan untuk PAS.

Di Hari Sabtu yang muncul tiba-tiba dengan sneyum dan wajah baru. Semua murid MTsN 85 do’a pagi bersama di halaman putera sebelum mnuju ke ruangan ujian masing-masing.

Di kelas 7M yang menjaga ujian adalah Bu Viola. Ujian mata pelajarn yang pertama berjalan dengan lancar tanpa suara yang keluar dari mulut anak kelas 7m. Tapi entah mengapa, masih ada saja yang berbisik di kala seperti ini.

“Shila, coba kau lihat Alma.” Bisik anak yang memakai kacamata berframe hitam di bangku paling belakang sedang mengawasi Alma.

“Dia sedang apa?” tanya Shila pada Nitia.

“Sepertinya gerak-geriknya mencurigakan. Apa dia.....” mereka bertatapan dan memikirkan hal yang sama.

Setelah semua anak kelas 7M mengerjakan soal-soal ujian, semua anak diberi kesempatan istirahat selama 20 menit lamanya. Di waktu istirahat itu seketika dengancepat Alma menjadi buah bibir oleh snak 7M. Termasuk temannya yaitu Alisha dan Amanda. Mereka juga membicarakan teman yang dulu selalu ia bela walau melakukan kesalahan.

“Ada apa? Tanya Intan pada Fani.

“Aku juga tidak tahu. Tapi aku dengar mereka menyebut nama Alma.” Jawab Fani menjelaskan apa yang ia ketahui.

“Dia pikir dia siapa. Mencontek seenaknya.” Kata salah satu anak yang angkunya dekat dengan Alma ketika ujian berlangsung.

“Bahka dia membawa kertas contekan. Tadi dia membukanya ketika pelajaran SKI dan juga Fiqih.” Sahut anak yang lain.

“Apa kau benar melihatnya?” tanya Alisha.

“Iya aku melihatnya. Dan lebih baik kau beritahu dia agar tidak berbuat seperti itu. Percuma saja nilainya bagus kalau hasil mencontek.” Kata anak yang terlihat tidak suka pada Alma.

“Alma mencontek?” Fani tidak percaya.

“Tapi tidak heran, dia kan seperti itu.” Sahut Della.

“Hush.” Fani menghentikan.

Alma, anak yang sedari tadi dibicarakan dia merasa sangat malu karenanya. Ia meninggalkan kelas dan entah ke mana perginya. Tidak ada satu anakpun yang mengetahui keberadaannya.

“Bagaimana kalau kita bicarakan kepada Bu Muna?” kata Shila.

“Boleh, tapi apa itu baik?” tanya Alisha yang masih tidak tega temannya dibicarakan terus menerus.

“Apa kalian benar melihatnya? Atau hanya omomgan belaka?” Fani bertanya pada anak-anak yang berkerumun membicarakan Alma.

“Aku melihatnya sendiri.” Jawab Nitia.

Lihat selengkapnya