PAS telah dilewati hari demi hari saatnya pembagian rapor yang membuat semua murid dag dig dug der. Bu Muna membacakan hasilnya. Hasil dari FRIEND adalah : Della menjadi ranking 7, Elly ranking 8, Fani ranking 2, Intan ranking 6, Najwa ranking 5, dan Rima ranking 3. Walau tidak ada yang menjadi ranking satu, mereka tetap bersyukur atas hasil kerja keras mereka. Selama ini mereka belajar dan telah mengerjkan soal-soal ujian sendiri, tidak menyontek. Hasil yang belum memuaskan jika dikerjakan sendiri akan tetap terasa berharga. Dari pada hasil memuaskan tapi didapatkan dengan cara curang. Suatu saat akan mendapat hasil yang memuaskan jika berusaha lebih baik dari sebelumnya. Itu prinsip yang dipegang FRIEND.
Bu Muna membagikan rapor dan selebaran pemberitahuan libur. Ternyata akan libur 2 minggu lamanya. Semua murid senang. Apa lagi anak pondok yang dapat pulang bertemu orang tuanya.
Setelah menerima rapor mereka diperbolehkan pulang. Fani memberitahu Ibu Wati tentang hasilnya.
“Ibu ini hasilnya.” kata Fani menyerahkan rapornya pada Ibu. Ibu membuka dan melihat hasilnya.
“Hebat sayang, kau mendapat ranking 2. Dulu di SD kau selalu mendapat ranking satu, sekarang ranking 2. Itu biasa, jangan bersedih dengan hasil pencapaianmu ya. Jika kau belajar lebih giat, Ibu yakin kau bisa mendapat lebih dari ini.” ujar Ibu.
“Iya Ibu gomawo.” Fani meniru gaya Elly.
“Gomawo?” tanya Ibu tidak megerti.
“Hehe.. Gomawo itu terimakasih.” jawab Fani.
“Bahasa mana itu?” “Bahasa korea bu.” “Ada-ada saja kau.” Mereka tersenyum.
# # # # # # #
Hari libur tiba… Libur semester ini akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dulu ia akan bermain dengan teman-teman SD nya. Juga bersama beberapa teman di sekitar rumahnya. Tapi sekarang, Fani tidak semudah dulu untuk bermain bersama teman-teman SD nya. Apalagi Isna. Rumahnya jauh dari rumah Fani. Ia harus menaiki angkutan umum untuk menuju ke sana. Sedangkan Rini, Rina dan Nina kabarnya mereka berlibur bersama keluarganya.
Malam yang gelap gulita tanpa bintang di langit diganti dengan pagi yang cerah. Sinar mentari berbinar menyambut semua orang yang akan memulai kegiatan di pagi hari. Burung yang sering bertengger di pohon taman Fani berkicau dengan suara merdunya menyapa Fani yang sedang menyapu halaman taman.
“Good morning the world.” ucapan Fani yang tidak biasa di pagi ini. Entah apa yang membuatnya seperti itu. Fani menyiram tanaman yang berada di taman dengan penuh kasih sayang.
“Fani.” panggil Ibu dari teras rumah.
“Iya Bu.” sahut Fani, melihat ke sumber suara. “Setelah kau menyiram, sarapan dulu ya.” kata Ibu Wati.
“Iya Bu.” jawab Fani.
# # # # # # #
Suatu sore, Fani membaca buku di kamarnya. Tiba-tiba suara notifikasi WA milik Fani berbunyi, membuyarkan konsentrasinya membaca buku. Ketika Fani membuka HP miliknya ia mendapati pesan dari grup FRIENDS.
Isi percakapan Fani dan teman-temannya di grup WA yaitu tentang FESTIVAL TAHUNAN. Festival yang diselenggarakan di dekat rumah Elly. Festival itu mlai berjalan setiap tahun sejak empat thun yang lalu. Tapi Elly belum pernah mengikuti lomba di festival itu. Elly berencana untuk mengajak teman-temannya untuk mengikuti lomba di festival tersebut. Mereka pun senang mendengar kabar yang baru saja diungkapkan Elly. Mereka mengikuti festival tahunan tidak saja untuk berlomba tapi juga ajng liburan semester mereka. Festival tahunan tahun ini diselenggarakan pada tangal 29 Juli 2018.
Fani segera memberi tahu Ibu mengenai festival tahunan. Dan Ibu menyetujui Fani mengikuti lomba.
“Kapan sayang lombanya?” tanya Ibu. “Coba Ibu tebak.” jawab Fani. “Kenapa Ibu dusuruh menebak?. Ada pilihannya tidak?” kata Ibu.
“Hmm, pilihannya yaitu a. tanggal 29, b. tanggal 92.” kata Fani.
“Yang benar saja kau member pilihan semudah itu. Mana ada tanggal 92? Berarti jawabannya 29.” jawab Ibu.
“Hehe iya, tapi apa Ibu tahu bulan apakah?” Fani bertanya lagi pada Ibunya. Ibu Wati terlihat berpikir.
“Hmm, sepertinya Ibu tahu. Kalau dilihat dari wajah kau, bulan Juli ya?” ucap Ibu.
“Wow, ibu bisa tahu mengenai itu. Memang apa yang terlihat dari wajah Fani Bu. Apaah jawaban itu tertulis di dahi Fani” kata Fani.
“Kau lupa kalau Ibu yang melahirkan kau, jelas Ibu tahu bagaimana kau.” ujar Ibu.
“Memangnya aku bagaimana?” tanya Fani penasaran mengenai dirinya di mata Ibu.
“Dari wajh kau terlihat kau menginginkan hadiah ulang tahun.” jawab Ibu Wati sambil tersenyum.
“Ih, Ibu, Ibu nyindir aku ya.” Fani tersenyum malu dan memperlihatkan tingkah seolah gondok pada Ibunya.
“Di mana tempatnya?” Ibu Wati bertanya lagi.
“Di dekat rumah Elly.” jawab Fani.
“Ibu antar ya ke sana.” kata Ibu. “Tidak perlu Bu, Fani bisa berangkat bersama Rima naik angkot.” kata Fani.
“Tapi kan jauh sayang.” Ibu Wati merasa khawatir.
“Ibu, tidak perlu risau seperti ini. Fani sudah kelas 7, pastinya Fani sudah tambah besar dan bisa menjaga diri Fani sendiri. Fani akan pastikan Fani baik-baik saja. Lagipula masih satu minggu lagi festivalnya.” Fani meyakinkan Ibu.
# # # # # # #
Hari Selasa FRIEND merencanakan untuk daftar lomba di festival tahunan. Mereka bertemu di taman biasa, berangkat dari sana untuk daftar menjadi salah satu peserta lomba.
“Elly lombanya apa saja?” tanya Della.”
“Aku kurang tahu juga, soalnya festival tahun ini sama tahun kemarin beda.” jawab Elly.
“Beda bagaimana?” tanya Najwa.
“Dulu bertemakan kuliner, tapi tahun ini seni.” jawab Elly.
“Ya sudah kita ke sana saja sekarang. Aku sudah penasaran apa saja lombanya.” kata Intan.
Di sana terlihat bangunan yang cukup besar dan luas. Di sana juga terlihat banyak orang berlalu lalang. Sepertinya akan banyak yang mengikuti festival tahunan kali ini. Mereka segera mengambil formulir dan mengisinya. Fani, Intan, dan Rima mendaftar jadi satu kelompok anggota musik. Mereka mendapat nomor peserta nomor 3. Della, pastinya mengikuti lomba menggambar dan mendapat nomor 9. Najwa memilih lomba merajut, ia mendapat nomor 5. Dan Elly yang mengaku adiknya Park Jinyoung itu, memilih lomba model baju daur ulang, mendapat nomor 7.
Festival Tahunan yang akan diselenggarakan pada hari Minggu anggal 29 Juli, yang bertepatan dengan ulang tahun Fani. Fani berharap akan menjadi sesuatu yang indah pada hari itu. Hanya satu minggu lamanya kesempatan mereka untuk berlatih dan menyiapkan segalanya.
Empat hari mereka sibuk menyiapkan lomba mereka masing-masing. 1 hari mereka gunakan untuk berkumpul bersama di taman biasa. Mereka bercanda tawa, membahas kesiapan lomba sambil menunggu matahari terbenam.
# # # # # # #
Perlombaan dimulai, semua peserta bersiap. Della diberi waktu kurang lebih 1 jam 30 menit untuk menggambar sesuatu yang indah. Ia memilih tema persahabatan. Najwa merajut, ia akan merajut syal yang bertuliskan FRIENDS. Ia diberi waktu 2 jam, itu artinya ia harus ekstra cepat dalam mengerjakannya. Elly, ia mengenakan gaun dari daur ulang kertas Koran, botol bekas minuman, jiga kantong plastik yang ia modifikasi menjadi gaun yang indah baginya. Tapi entah ia terpilih menjadi salah satu juara ataukah tidak. Fani, Intan, Rima mengikuti lomba seni musik. Mereka menamai grup mereka (FIR). Namanya sedikit aneh, terdengar seperti nama robot. The Robot Boy Veer. Sama kan? Tapi memang beda tulisan. Hehehe.
Musik kali ini tidak ada ketentuan yang mengikat. Yang akan dinilai nanti adalah kekompakkan, keharmonisan, dan keunikan. Kelompok FIR menampilkan nyanyian dan juga puisi yang diiringi piano yang dimainkan Intan. Suara nan merdu, puisi nan elok, serta piano nan harmonis terdengar menggema diatas panggung.
COUNT ON ME
If you ever find yourself stuck in the middle of the sea.
I’ll sail the world to find you.