Sahabat adalah teman yang selalu ada disaat kita membutuhkan. Iya, itu benar. Tapi tidak hanya itu, sahabat juga harus bisa mengingatkan ketika kita salah, membimbing ke jalan yang benar. Apa kita harus menerima kekurangan sahabat kita? Setiap manusia punya kekurangan dan kelebihan masing-masing. Jika sahabat kita mempunyai kekurangan jangan menjadikannya terkucil, jadikan kelebihannya untuk membuat semangatnya bangkit. Karena sahabat akan tetap ada disaat dunia membenci. Bagaimana dengan pendapat, kita harus memilih sahabat yang baik? Iya, kita harus memilih sahabat yang baik! Itu benar. Yang salah adalah ketika kita memilih sahabat yang kita anggap baik. Tapi kita tidak mau menjadi sahabat orang lain yang menganggap kita baik. Mungkin, karena kita melihatnya seperti sahabat yang kita anggap baik. Itu semua salah. Kita tidak hanya harus memilih sahabat yang baik. Kita juga harus menjadi sahabat yang baik. Dengan demikian, kita bisa menutupi kekurangan dengan kelebihan masing-masing. Orang baik untuk orang baik. Begitu juga sahabat. Maka jadilah sahabat yang baik jika ingin memiliki sahabat yang baik. Karena Allah akan memberi kita kebaikan semenjak kita berniat dan melakukan kebaikan.
Sahabat lama atau sahabat baru? Dua-duanya. Karena sahabat lama atau sahabat baru adalah sahabat kita. Mungkin sahabat lama telah berubah, tapi ia tetaplah sahabat. Jika suatu saat sahabat baru akan berubah, ia tetap sahabat. Bagaimanapun, mereka selalu ada, entah itu dulu atau sekarang, ketika kita membutuhkannya. Karena tidak ada yang namanya mantan sahabat. Yang ada hanayalah sahabat untuk selamanya.
Bagi semua orang yang memiliki sahabat. Jadilah sahabat terbaik untuknya. Insyaallah, dia akan menjadi sahabat baik untukmu. Pertengkaran dalam persahabat itu biasa. Karena pada hakekatnya, manusia berbeda-beda. Jadikan persahabat biasa itu menjadi luar biasa, dengan bagaimana cara kita menyikapi pertengkaran itu menjadi kasih sayang dan perdamaian. Dengan demikian, persahabatan akan terasa lebih indah...