Sudah lebih dari satu minggu aku berada di rumah milik Lucas, dan setiap hari terasa seperti tantangan agar tidak tergoda oleh kebiasaan uniknya, yaitu tidak pernah pakai baju.
Bayangkan saja- aku si pecinta abs langsung disuguhi roti sobek berjalan, membuatku harus tahan godaan yang menggiurkan.
Seperti hari ini, dengan lihai lengan berototnya menyiapkan makanan di meja sementara aku hanya duduk dan melihatnya, jujur saja aku tidak bisa memasak di rumah apalagi sekarang aku terdampar di tempat ini yang tidak tahu mana yang bisa di makan atau tidak.
Bagaimana pakaianku? Aku selalu menggunakan pakaian milik Lucas walau hanya kemejanya saja selebihnya aku tidak memakai apa- apa, beruntung ukuran kemeja nya selalu besar dan berhasil menutup seluruh tubuh sampai paha, celana yang aku pakai juga miliknya.
Aku tidak perlu khawatir ada yang menyentuhku karena disini hanya ada Lucas dan Tigris si harimau, aku sangat aman.
Aku menamainya Lucas karena sampai saat ini ia tak mau menyebutkan namanya sampai aku memberitahu namaku terlebih dahulu.
" Luc, apa disini ada perkotaan?" Tanyaku pada Lucas yang sedang memasak, aku mendatanginya.
" entahlah, mungkin ada....tapi aku belum pernah melihatnya sejauh aku menelusuri hutan" ucapnya tanpa menatap.
" eum...baiklah"
" apa kau bosan?" Ia berkata sambil melirikku sebentar.
" sejujurnya iya, aku tidak memiliki kegiatan lainnya selain mencuci, membersihkan rumah, dan berciuman denganmu" ucapku.
" kau bosan berciuman denganku?"
" bukan, maksudku aku hanya ingin melihat-lihat saja jika ada perkotaan atau sebuah desa disekitar sini, lagipula aku juga memerlukan pakaian" ucapku.
Ia berbalik menatapku seolah sedang mempertimbangkan sesuatu.
" aku akan mencarinya dan membeli beberapa pakaian dan pakaian dalam untukmu" ucapnya mengalihkan pandangan.
" bolehkah aku ikut?"
" tidak boleh! Diluar sangat berbahaya" ujarnya.
" bukankah kamu bersamaku? Ada Tigris juga" ucapku.
" aku tidak bersamamu, aku akan mencari partner untuk memuaskan rasa hausku, dan peliharaanmu itu tidak cukup untuk melindungimu" ucapnya.
Mendengar dia akan mencari partner membuat dadaku nyeri sesaat, yah...aku tau baik diduniaku ataupun disini tidak ada pria yang benar-benar menyukaiku.
" apakah berciuman denganku tidak cukup?" Tanyaku sedih.
Ia berbalik sambil menatap heran.
" itu lebih dari cukup, tapi aku harus melepaskan beban berat agar tubuhku nyaman" ucapnya.
" eum...baiklah"
" tapi...apa ada cara agar aku tetap bisa ikut dan tetap aman?" Tanyaku berharap.
" eum...ada satu cara tapi aku tidak menyarankannya walaupun aku sangat ingin"
" apa?" Tanyaku antusias.
" bercinta denganku" ucapnya santai.
" kamu tidak sedang bergurau bukan? Ayolah..."