Seperti siang dan malam, aku dan kamu mulai memiliki jarak.
Gadis berambut pendek, tubuhnya yang kecil, serta kaos hitam yang memperlihatkan kulit putihnya. Ia berdiri di depan sebuah cafe, matanya terus saja melihat layar handphon.
Suara klakson motor terdengar, membuat gadis itu beralih melihat motor ninja yang berjalan ke arahnya.
"Lo kemana aja ha!" bentak Lilays kesal "kulit gue hampir kebakar nunggu lo di sini"
"Maaf beb, telat bentar doang" ujar Briyan dan memberikan helem kepada sang pacar.
Tanpa banyak biacra Lilays pun langsung naik ke motor ninja itu dan melaju meninggalkan cafe.
Selama di perjalanan Lilays tidak berbicara, bahkan tatapannya masih terlihat kesal dan marah.
"Serius nih?" tanya Briyan sesekali melirik spion motornya yang melihatkan wajah Lilays "lo marah sama gue?"
"Kenapa? Lo gak suka!" kesal Lilays "udah gue bilang gesit malah telat"
"Lo bilangnya dadakan beb, gue kan tadi lagi di rumah Zano" jelas Briyan "bukan salah gue dong" sambungnya lagi.
"Oh, jadi maksut lo ini salah gue? Salah kalau gue minta tolong sama lo? Salah kalau gue suruh lo cepet datang?" kini Lilays memalingkan wajahnya dengan raut wajah yang semakin kesal "oke, salah gue banget!"