Sempurna? Gak semua manusia memiliki hidup yang benar-benar sempurna, layaknya pangeran dalam cerita dongeng.
Menurutmu, seperti apa pangeran itu? Kebanyakan orang akan menjawab tampan, tinggi, berkulit putih, cool, dan layaknya bad boy. Seperti itu bukan?
Itulah yang di rasakan Briyan, ketika semua ciri-ciri itu dimilikinya. Semua orang memanggil nya sebagai Prince, tak ada satu pun yang berpaling ketika ia lewat bersama teman-temannya.
Rambutnya yang warna-warni, seragam yang tak memiliki aturan, serta memakai anitng-anting dan juga gelang. Itulah penampilan Briyan ketika berangkat sekolah. Dengan gayanya yang menarik perhatian itu, membuat dia dikenal banyak orang. Bukan hanya kelas tiga saja, namun kelas satu dan dua juga mengenal sosok prince bad boy satu ini.
Seringkali membolos, tauran dan bahkan balapan liar. Hal buruk itulah yang dilakukan Briyan bersama teman-temannya. Bukan hanya di sekolah saja, mereka dikenal bahkan dari sekolah lain.
Berjalan di kooridor sekolah, itulah yang dilakukan Briyan bersama tiga temannya saat ini. Semua orang sudah menatap mereka dengan decak kagum.
"BEB LILAYS" teriak Briyan ketika melihat sang pacar yang berjalan tak jauh dari pandangannya.
Gadis berambut pendek itu berbalik dan tersenyum ketika melihat Briyan yang sudah berlari menghampirinya.
"Tumben lo udah berangkat, kenapa?" ujar Lilays heran. Pasalnya Briyan selalu berangkat 10 menit setelah bel masuk. Namun kali ini bel belum masuk ia sudah sampai di sekolah.
"Kenapa?" kini Briyan menggenggam tangan Lilays "karena gue kangen sama lo" dengan senyum manisnya ia melihat Lilays penuh cinta.
Seketika orang yang ada di sana langsung berteriak dalam diam, mereka iri melihat ke romantisan Briyan dan Lilays.
Bisa di bilang mereka seperti Romeo dan Juliet, yang romantisnya membuat kaum jomblo mengelus dada. Begitu juga yang dilakukan teman-temannya Briyan dan Lilays. Mereka hanya bisa bersabar melihat keromantis ini.
"Masih pagi woy, jangan lupa dunia. Inget masih ada kita-kita ni ye" cibir Runa yang berdiri tepat di samping Lilays.
Tiba-tiba saja Zano merangkul pundak Runa, membuat gadis berambut panjang itu langsung meliriknya dengan tajam.
"Tenang aja, ada gue yang masih setia nunggu lo di sini" ujar Zano dengan mulut manisnya.