STRONG LOVE

nuna sun
Chapter #4

RINTIKKAN HUJAN.

Perubahan adalah hal yang sulit aku terima dari dirimu. Namun, aku lebih takut jika kenyataan akan lebih menyakitkan dari pada ini. Jujur saja, aku tak bisa mendengar jika kamu berkata 'tak ada lagi cintai untuku'.

Rintikkan hujan mulai turun, malam yang begitu gelap tanpa adanya bintang dan bulan, serta suasana yang begitu membuat hati Briyan gelisah.

Kini Briyan sudah berada di depan rumah Lilays. Gadis berambut pendek itu tak berkata apapun sejak perdebatan kecil mereka.

Dalam diam Lilays turun dari motor dan langsung memberikan helemnya kepada Briyan. Tanpa salam perpisahan atau semacamnya, seperti yang sering mereka lakukan. Lilays langsung masuk meninggalkan Briyan yang masih berdiam diri di sana.

Tatapan Briyan terlihat begitu sendu, ia sudah sebisa mungkin mengajak Lilays bercanda, berbicara dan juga sudah meminta maaf berkali-kali. Namun, gadis itu bertambah marah dan kini justur bersikap cuek terhadap Briyan, tanpa ia tahu letak salahnya dimana.

"Apa gue salah kalau cemburu" gumam Briyan sedih "kenapa dia segitu marahnya, padahal gue cuma mau dia pakai jaket gue"

Rintikkan hujan mulai turun dan perlaha tetesanya mulai deras, membasahi tubuh Briyan yang saat itu masih berdiri di depan rumah Lilays.

Ia hanya bisa menghela nafas, rasa sayang nya begitu besar dari pada kecemburan nya saat ini "gue bakal cari cara lain buat minta maaf sama lo besok" gumamnya sendiri, lalu kembali melajukan motornya. Briyan menerjang derasnya hujan yang begitu dingin.

******

Ruangan yang minim akan cahaya, dan juga keheningan yang membuat Lilays bersandar di balik pintu sambil menghela nafas.

Entah kenapa hatinya merasa sesak dan kesal, seakan-akan ada sesuatu yang tak dapat ia terima.

Lihat selengkapnya