Stuck

Clearesta
Chapter #2

Bab 1

Jakarta, 2017

Audrey baru saja berjalan meninggalkan kantor sore ini. Akhirnya proposal untuk hari Senin nanti sudah selesai di kerjakan. Sebelum pulang ke apartment, Audrey ingin membeli persediaan makanan selama seminggu.

Sabtu ini, Audrey sudah berjanji dengan sahabatnya untuk menghabiskan waktu bersama. Ini adalah kegiatan mingguan mereka sekitar tiga tahun belakangan ini. Kalau kata Helena, acara mingguan kami bisa dibilang girls talk─atau juga pillow talk. Ya, setiap minggu mereka akan bergantian menginap. Minggu ini di rumah Audrey, minggu selanjutnya dirumah Helena.

Audrey dan Helena sudah berteman sejak SMA. Mereka bersahabat hingga sekarang, meskipun keduanya memiliki kesibukan masing-masing. Audrey selalu menceritakan banyak hal ke Helena. Bagi Audrey, Helena adalah secret keeper-nya.

Acara mingguan kami itu biasanya berakhir dengan mengobrol, menonton film bareng, ataupun bersama-sama mencoba resep makanan. Terkadang Audrey ingin mencoba resep baru yang ia dapatkan dari internet dan Helena akan mencicipi masakan Audrey.

Setibanya di supermarket, Audrey mulai mengisi trolinya dengan brokoli, keju, apel, susu, bawang bombay, dan tak lupa juga spaghetti. Sabtu nanti Audrey berencana untuk memasak spaghetti carbonara.

Setelah selesai dari supermarket, Audrey bergegas berjalan menuju halte MRT. Untuk berangkat kerja biasanya Audrey selalu naik bus atau MRT, terkadang juga ojek online.

Setibanya di apartment, Audrey menyimpan belanjaannya di dapur dan bergegas mandi. Suhu air malam ini sangat dingin. Langit diluar juga mulai gelap, sepertinya akan turun hujan. Audrey bergegas tidur, sebelum ia mengurungkan niatnya dan menghabiskan waktu untuk membaca buku.

Kantornya minggu ini sangat sibuk karena sedang bersiap-siap untuk mengadakan gathering kantor dua bulan lagi. Gathering agar performa kerja karyawan tidak meredup sebelum akhir tahun, kata bosnya. Karena Audrey bekerja di divisi keuangan, ia sibuk membuat anggaran untuk acara gathering.

 

-------

Audrey terbangun karena ponselnya berdering, yang menandakan ada panggilan masuk. Audrey segera menjawab panggilan telepon.

“Halo”

“Nat, lo ga lupa kan acara mingguan kita nanti sore? Gue lagi keluar, mau dibeliin hokkaido cheese tart kesukaan lo ga? Sekalian gue lagi keluar," ucap Helena. Helena biasanya memanggilku Nat, singkatan dari Natasha. Katanya nama depanku terlalu ribet, lagi pula biar lebih akrab. Hanya Helena dan keluargaku yang biasanya memanggilku Nat. Rekan kantorku memanggilku Audrey atau biasa disingkat Drey.

Aku juga memanggil Helena dengan singkatan Elen. Agar namanya menjadi lebih singkat.

“Boleh, nitip ya yang original empat, terus varian matcha dua. Makasih, Elen."

“Oke. By the way, entar sore gue datang jam lima ya. Jangan lupa spaghetti carbonara gue. Lo udah janji loh.”

“Iya. Ga lupa, udah sana jalan-jalan.”

“Oke deh. Bye, sampai ketemu ntar sore Nat.”

“Iya. Bye.”

Audrey segera berjalan ke kamar mandi untuk segera mandi. Hari sudah hampir siang ketika ia bangun. Setidaknya kemarin malam ia sudah tidur dengan nyenyak. Cukup mengembalikan energi yang dikuras ketika lembur di kantor.

-------

Audrey baru saja selesai memasak spaghetti carbonara pesanan Helena. Pasta itu akan menjadi makan malam mereka nanti. Sekarang, Audrey menunggu Helena datang sambil menonton televisi.

Tak lama, terdengar suara kunci membuka pintu apartment Audrey. Helena muncul dari balik pintu. “Hai, gue udah bawa pesenan lo tadi pagi," kata Helena.

Lihat selengkapnya