Setelah beberapa lama mereka berbincang-bincang, Dania mohon undur diri dari meja yang Audrey dan Helena tempati. Beliau ingin melihat dan memantau kondisi bisnis putranya itu.
Kini mereka berdua-Audrey dan Helena sedang berada dalam perjalanan pulang. Sepanjang perjalan terdapat beberapa pertanyaan yang menggantung di dalam pikiran Helena. Namun, ia tau meskipun dia dan Audrey bersahabat, ada beberapa hal yang mereka anggap sebagai privasi. Biasanya mereka akan mulai menceritakan hal itu apabila mereka ingin membaginya satu sama lain. Tapi, tidak nampak niat Audrey untuk menceritakan apapun mengenai hal yang ada di restoran tadi. Helena berpikir, mungkin Audrey butuh waktu. Ketika waktunya tepat, Audrey pasti akan bercerita kepadanya.
-------
Malam minggu kali ini Audrey tidak bisa bertemu dengan sahabatnya-Helena. Helena sibuk meliput berbagai berita mengenai kebijakan yang diambil pemerintah setelah 30th ASEAN Summit dan juga kerjasama yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan negara yang tergabung dalam ASEAN.
Sabtu ini, Audrey berencana menghabiskan waktu di apartmentnya saja. Besok ia akan kembali ke rumah, karena Dania-Ibu Samuel akan bertemu dengan ibunya di rumah mereka. Semenjak kuliah dan mulai tinggal di kos membuat Audrey tumbuh menjadi sosok yang mandiri. Sehingga ketika sudah bekerja, ia pun memilih untuk mencari tempat tinggalnya sendiri. Jika ada waktu luang, Audrey akan pulang ke rumah.
Pikiran Audrey kembali mengingat peristiwa beberapa hari lalu, ketika Samuel mengubunginya. Malam itu, Audrey baru saja ingin membaca buku yang sempat ia beli bulan lalu. Niat Audrey terhenti ketika muncul sebuah notifikasi aplikasi whatsapp di handphonenya-Hi Drey.
Audrey bingung dengan pesan chat dari nomor random itu. Ketika belum sempat melihat profile picture dari si pengirim pesan, muncul sebuah pesan baru-Ini Samuel.
Ketika membaca pesan singkat itu, Audrey terdiam-banyak pertanyaan yang muncul di dalam piikiran wanita berambut panjang sebahu itu. Ini beneran Samuel Alexander Eninghardja yang kirim chat ke gue? Kenapa dia bisa kirim chat? Mau balas apa? batin Audrey.
Pikiran dan tangan Audrey tidak sejalan, tanpa sadar Audrey sudah membalas pesan Samuel. Hi ini Audrey. Kenapa? tulis Audrey dalam pesan chat di whatsapp.
Mampus, pikir Audrey. Drey, lo ga gila kan? Kenapa lo chat bos kayak Samuel pakai kata kenapa. Yang sopan atuh neng. Audrey ingin segera mengurungkan pesan, tetapi muncul sebuah balasan di bawahnya. Mama mau ngomong sama kamu. Katanya mama mau ketemu sama mama kamu, Drey.
Belum sempat Audrey membalas pesan Samuel, muncul sebuah panggilan di whatsapp-nya dari Samuel. “Halo,” ucap Audrey pelan sambil mengingatkan pada diri sendiri untuk berbicara sopan jangan asal berbicara.
Di seberang sana terdengar suara perdebatan kecil antara ibu dan anak. “Mama aja yang ngomong langsung. Kenapa harus Sam?” ucap Samuel sedikit kesal menuruti kemauan ibunya.
“Ya udah. Mama pinjam handhone kamu. Mama mau ngomong sama Audrey.”
"..."
“Halo, Audrey,” ucap Dania.
“Halo, tante.” Ini kenapa ibunya Samuel yang ngomong? Tapi mendingan daripada Samuel yang ngomong, pikir Audrey.
“Jadi gini, tante yang minta Sam untuk hubungin kamu. Kamu ingatkan percakapan kita waktu itu, tante mau ketemu mama kamu. Bolehkan?”
“Boleh, tante.”
“Kalau hari Minggu nanti bisa?” tanya Dania.
“Bisa, tante. Mau ketemu di mana, tan?”
“Ketemu di mana ya?”
“Tante ke rumah kamu aja ya Drey?”
“Oke deh, tante.”
“Nanti kirim alamatnya Drey.”