"Sorry aku terlambat."
Nathea duduk tergesa di hadapan Prastha sambil tersenyum memamerkan deretan giginya yang rapi. Prastha hanya tersenyum memaklumi Nathea yang kadang terlambat jika membuat janji. Prastha menjalin jari-jarinya sambil memandangi Nathea.
"Well, untuk apa kamu ke kampus?" Prastha menatap heran Nathea yang tadi mengabarinya sedang di kampus, padahal mereka sudah lulus hampir 1 tahun yang lalu. Nathea berencana melanjutkan kuliahnya di Melbourne, sementara Prastha kini bekerja di perusahaan milik sepupunya.
"Aku mengurus recommendation letter untuk studi master ku."
"Kamu sudah di terima?"
"Belum, ini hanya persyaratan yang harus aku lengkapi. Anyway, apa yang mau kamu bicarakan?" Nathea tersipu menatap Prastha. Apa Prastha akan meresmikan hubungan mereka? Atau Prastha bahkan akan melamarnya? Pikiran-pikiran itu berkelebatan di benak Nathea. Pasalnya perkenalan mereka 7 tahun yang lalu dan kedekatan mereka selama 3 tahun ini belum dapat menjelaskan status mereka itu apa. Teman? Mereka lebih dari itu. Sahabat? Setahu Nathea, sahabat laki-laki tidak akan memeluk sambil mengecup kening sahabat perempuannya setiap kali mengantar pulang. Pacar? Mereka belum pernah membicarakan masalah ini.
"Well, sebelumnya, aku ingin meminta maaf karena aku belum pernah membicarakan ini dengan kamu, Nat. Bukan karena aku tidak menganggap kamu penting, but.....I don't know aku selalu merasa timing nya kurang tepat." Prastha berkata pelan sambil menatap Nathea lembut. Nathea mengangguk, menampilkan ekspresi innocent nya, padahal Nathea merasa dirinya akan meledak saat ini juga. Oh my God, finally dia mau mengatakan ini.
"Then?"
"Apa kamu mau memaafkan aku dulu sebelum aku meneruskan pembicaraan kita?"
"Sure, Tha. Anything for you..." Nathea kembali mengangguk sambil tersenyum. Nathea menyimpan tangan kirinya diatas tangan Prastha yang menggenggam tangan kanannya. Prastha mengangguk sambil tersenyum. Sesungguhnya Nathea sudah tak sabar. Apa kamu akan mengatakan I love you lalu will you marry me?? Oh I wish !! Teriak Nathea dalam hati.
"Good, thanks before. Hmmmm oke, apa kamu tahu Indira?" Nathea mengernyitkan dahinya mengingat siapa itu Indira. Nathea akhirnya mengingat Indira adalah teman satu sekolah mereka saat SMA. Kenapa disaat moment seperti ini Prastha malah membahas wanita lain???