"Kau sendiri? Di pulau romantis ini?"
Alexander terkekeh, menampilkan lesung pipinya yang dalam. " Ya, kenapa? Kau 'kan juga sendiri."
Hening. Tidak ada jawaban apapun dari Melissa. Ketika Alexander menoleh, ia justru mendapati Melissa hanya termenung menghadap lautan. Sendu.
"Are you okay, Melissa?" Tanya Alexander. Tatapannya mengernyit, khawatir. "Kau ingin ku antar--"
"Apa kau pernah merasa kehilangan?" Melissa menoleh, memandang tanpa ekspresi ke arah Alexander. "Aku pernah. Hal itu sangat menyakitkan, meninggalkan luka yang dalam. Mungkin, tak akan pernah bisa sembuh."