Namaku Alba Ayuningtyas, Sekretaris Direksi di PT Pelisia Citra Ayu tbk. Perusahaan terbuka yang biasa disebut dengan Pecitra. Sebagai sekretaris, aku bekerja serabutan dengan satu tujuan, memudahkan pekerjaan atasan.
“Saya punya tugas penting untuk kamu,” kata Pak Malik.
Aku perkenalkan dahulu, pria itu bernama Rasendriya Tristan Malik. Beliau adalah CEO di perusahaan ini sekaligus atasanku langsung.
“Silakan katakan dengan nyaman, Pak.” Aku menaikkan kerah baju lelaki yang memiliki tinggi badan 185 cm itu guna memasang dasi.
“Atur kencan buta untukku!”
Jeng! Jeng!
Tak ada angin maupun hujan badai, bagaimana mungkin manusia yang sudah berubah menjadi komputer perusahaan kini memutuskan untuk kencan buta?
Sudahlah! Tak ada urusan juga bagiku mencampuri urusan pribadi beliau. Lebih baik lakukan saja tugas darinya dan bawa pulang bonus bulanan.
“Baik Pak.” Aku mendongak. “Siapa yang menjadi pasangan kencan Bapak?”
“Kok tanya saya, ya kamu yang cari…, AAAAKKKHHHH!”
Tanganku secara impulsif mengencangkan dasi Pak Malik hingga dirinya tercekik. Maaf ya Pak, saya sengaja.
Tak cukup membuatku kerja serabutan dari pagi hingga malam untuk mengerjakan urusan kantor serta keperluan pribadinya, sekarang dia menyuruhku untuk mengurusi kehidupan asmara juga. Sudah begitu, aku pula yang disuruh cari pasangan untuknya. Dia kira aku ini semacam agen biro jodoh atau apa?
“Alba! Kamu mau bunuh saya, ya?!” pekik Pak Malik.
Aku segera melonggarkan dasi yang masih mengalung manja di leher si Bos, lalu membentangkan senyuman indah yang mampu mengguncang dada.
“Maaf Pak, saya terlalu bersemangat karena Bapak memercayakan tugas yang begitu istimewa pada saya,” ucapku.
Saat mengucap kalimat jilatan tersebut, aku ingin sekali meludah di hadapannya dan memuntahkan segala rasa kesal yang ada. Cuih!
“Tenang saja, saya pasti carikan pasangan yang terbaik untuk Bapak,” lanjutku.