Melodi melempar ikan yang tak sesuai catatan ke depan Sarah. Wajahnya memerah. Sarah naik pitam melihat ikan tak sesuai pesanan. Sarah melempar kembali plastik besar berbau amis itu ke arah Melodi. Sambil melotot, Melodi melakukan hal yang sama. Aksi lempar-melempar itu mengakibatkan ikan berwarna emas berserakan di lantai yang baru saja dipel Sarah. Pekikan keras keluar dari mulut besar Sarah. Si gemuk itu murka. Melodi bergaya hormat sambil membungkukkan badan di depan pemilik Slow Restaurant, seperti baru saja mempertontonkan sebuah pertunjukan kelas dunia.
“Kim Melodi!!!”
Mata kedua perempuan itu menyala. Siap-siap menerkam satu sama lain. Melodi memungut seekor ikan berwarna emas. Sarah mengambil pisau tajam. Mereka akan berperang. Satu plastik besar ikan berwarna emas itu tidak ada gunanya bagi Sarah. Ikan salmon yang paling lezat telah mengantarkan Slow Restaurant menjadi salah satu pilihan wisatawan di tepi pantai Haeundae.
Melodi mengangkat ikan berwarna emas setinggi kepala. Sarah juga mengangkat pisau setinggi kepala. Ikan berwarna emas di tangan Melodi ternyata masih hidup. Ikan berwarna emas itu menggoyangkan pinggulnya. Mata Melodi melotot. Ikan sebesar dua telapak tangan itu cukup berat di atas kepalanya. Sisik-sisik ikan hampir melukai tangan Melodi yang lembut. Sarah mengambil kuda-kuda. Ikan itu pasti akan sulit ditaklukkan.
Pertahanan Melodi runtuh. Ikan berwarna emas kebanggaannya meloncat ke lantai. Meliuk-liuk ke segala penjuru. Sarah histeris. Tidak terima lantai yang baru dipel berbau amis.
Melodi terduduk di lantai. Berteriak sekuat tenaga.
“Sarah Jung!!!”
Sarah tak menghiraukan panggilan Melodi. Sarah mencoba memungut ikan berwarna emas yang terkapar di lantai putih.
“Gara-gara kamu, aku sial hari ini…,” sesal Melodi. Mata Sarah membulat.
“Hei! Kamu sial sejak kemarin-kemarin!”
“Hari ini tambah sial lagi…,” rengek Melodi.
Sarah mendekati Melodi. Matanya terbinar menunggu cerita sahabatnya, walaupun Sarah sudah sangat bosan mendengar ocehan Melodi yang tak kesampaian ke negeri asing itu. Kali ini, jika Melodi kembali menyebut Paris atau Venessia, Sarah akan menjitak kepala perempuan tak pandai mengurus diri di depannya itu. Sarah bahkan memberi tutorial tampil cantik kepada Melodi. Melodi sama sekali tidak melirik apalagi membaca tutorial tersebut. Sarah yang mempraktekkan semua isi tutorial tak mampu berkata banyak karena dirinya tak semenarik Melodi, dari fisik maupun bentuk wajah.
“Jang Dong Woo!” ucap Melodi lirih.
Mata Sarah Jung semakin terbinar. Mulutnya terbuka lebar. Tak lama kembali seram.
“Sejak kapan kamu mengidolakan aktor kesayanganku?” tanya Sarah Jung ketus. Seumur-umur, baru kali ini Melodi membicarakan seorang aktor. Melodi hanya tertarik pada gitar tuanya saja. Melodi cuma bermimpi pada negeri-negeri asing yang ingin disinggahinya.
“Tak pernah!” bentak Melodi. Sarah terkejut. Barusan Melodi merajuk-rajuk menyebutkan nama Dong Woo. Belum sampai semenit sudah balik ke wujud aslinya.