Suami Pelit Bin Medit

Dara Apriliani
Chapter #4

Pembantu Bukan Menantu

Sebulan setelah acara lamaran itu. Aga dan Lastri mengadakan akad dan resepsi secara bersamaan di kampung tempat tinggal Lastri.


Semua teman Aga yang ada di kota pun turut datang untuk mengucapkan selamat atas kebahagiaan yang dirasakan Lelaki itu.

“Akhirnya nikah juga lo, Jon. Gue kira selama ini lo demen jeruk.” Tawa renyah ditunjukkan Adam— sahabat Aga dengan leluconnya.

Tidak bermaksud menyinggung sahabatnya sama sekali. Aga pun juga tak merasa tersinggung.Aga selama ini memang menyembunyikan hubungan dia dan Lastri kepada semua orang. Termasuk rekan kerja. Makanya semua temannya terkejut, tahu-tahu pria itu menyebar undangan.

“Sialan! Gue masih normal kali. Kalau nggak, udah gue pacar-in kali lo.” Kelakar Aga menepuk bahu Adam.

“Hahahaha, iya juga. Gue ucapkan selamat buat pernikahan lo ini, semoga sakinah, mawwadah, warahmah.” Adam menyalami Aga dengan salam persahabatan.

“Aamiin, makasih banyak ya, Bro udah nyempetin datang.”“Yoi, sama-sama.” Adam tidak lupa bergeser untuk bersalaman dengan Lastri. Namun, sayang perempuan cantik dibalut dengan hijab merah muda itu. Langsung menangkupkan ke-dua tangannya menjaga dirinya sebagai seorang istri.

Lagi pula, Lastri pernah bernazar pada dirinya sendiri jika menikah. Dia tidak mau lagi bersentuhan dengan lawan jenis. Semua ditujukan hanya kepada suaminya.“Ah! Iya, maaf.” Adam menyembunyikan tangannya. Lalu memandang dengan takjub pribadi Lastri. Selain cantik ternyata istri sahabatnya ini juga begitu sopan.

Apakah semua wanita di desa seperti perempuan ini? pikirnya santun dan selalu menjaga diri.

“Woy, udah dong, Bro mandangin istri gue. Banyak nih yang mau antre salaman,” tegur Aga tampak cemburu. Lastri langsung menunduk malu.


“Eh, Iya. Maaf, Bro.” Adam turun panggung meninggalkan sepasang pengantin itu.

Sekarang giliran Mega yang naik ke atas pelaminan. Perempuan itu ditemani Desi—teman yang sama-sama bekerja di perusahaan

Mega naksir berat dengan Aga. Tetapi lelaki itu selalu menolak mentah-mentah. Padahal kalau dipikir-pikir Mega juga tak kalah cantik dengan Lastri. Tapi, yang namanya hati mana mau sih, berdusta!Aga tetap mencintai Lastri. Walau mengenal Mega telah lebih dulu. Pria itu tidak peduli.

“Mas, kok tahu-tahu menikah. Jadi hari patah hati aku dong! Padahal selama ini aku cinta sama Mas Aga lo. Aku kira endingnya sama aku. Eh tahu-tahunya sama gadis desa.” Mata Mega menilik sesaat ke arah Lastri dengan tak suka. Kemudian tertuju lagi kepada Aga.“Ya. Namanya bukan jodoh gimana dong, Me,” jawab Aga santai. Sebenarnya lelaki itu sudah risih dengan kehadiran Mega.

“Ya sudah selamat deh buat pernikahan kamu!” ucap Mega tersenyum kecut.

Kemudian tubuh Mega bergeser ke- hadapan Lastri. Menatap sinis ke arah perempuan itu. Namun yang dilirik malah tersenyum. Tanpa merasa tersinggung atau cemburu dengan kehadiran benalu di hadapannya itu.

Lihat selengkapnya