Gedung perusahaan Rangga menjulang megah di tengah hiruk pikuk Jakarta. Interiornya modern dan minimalis, mencerminkan visi teknologi masa depan yang menjadi inti bisnisnya. Di lantai 25, ruang kerja Rangga berdinding kaca memberikan pemandangan kota yang sibuk, menciptakan kesan kekuasaan dan otoritas.
Pagi itu, Rangga duduk di kursinya, dikelilingi layar komputer yang menampilkan data finansial dan presentasi strategi. Ia sedang bersiap untuk pertemuan besar dengan investor luar negeri. Namun, di tengah kesibukan itu, pikirannya sedikit terusik oleh suara ketukan pintu.
“Masuk,” ucapnya tanpa mengalihkan pandangan dari layar.
Siska melangkah masuk dengan langkah penuh percaya diri. Ia mengenakan blus putih yang dipadukan dengan rok pensil hitam, sederhana namun elegan. Di tangannya, ia membawa map berisi dokumen penting.
“Pak Rangga, ini agenda pertemuan hari ini, termasuk beberapa catatan tambahan dari tim keuangan,” kata Siska sambil meletakkan map di meja Rangga.
Rangga mengangguk, matanya sekilas menatap Siska sebelum kembali ke layar. “Terima kasih. Kamu sudah koordinasi dengan departemen lain?”
“Sudah, Pak. Semua data sudah diverifikasi. Saya juga menambahkan beberapa poin penting untuk menekankan keunggulan produk kita dibandingkan kompetitor.”