Suami Sempurna, Tapi Selingkuh

Titin Hartini
Chapter #15

Bab 15: Kesuksesan Dewi dan Penyesalan Rangga

Dewi duduk di ruang tamunya yang kini telah berubah menjadi pusat kendali bisnis kateringnya. Di atas meja ada laptop, ponsel yang terus berdering, dan beberapa daftar pesanan yang harus diselesaikan hari itu. Semuanya berjalan cepat, tetapi Dewi merasa hidupnya lebih berarti dari sebelumnya. Dalam kesibukannya, ia menemukan kekuatan baru — kekuatan untuk mengubah rasa sakit menjadi pencapaian.

Bisnis katering Dewi kini tidak lagi kecil-kecilan. Setelah beberapa bulan bekerja keras, ia mulai mendapatkan pesanan dari perusahaan besar untuk acara kantor. Bahkan, beberapa klien tetap memintanya untuk menyediakan katering mingguan. Nama “Dewi” mulai dikenal sebagai simbol kelezatan dan pelayanan yang luar biasa.

Suatu hari, Dewi diundang untuk menjadi pembicara dalam acara komunitas pengusaha lokal. Di hadapan para peserta, ia berbicara tentang perjuangannya membangun bisnis dari nol setelah menghadapi badai kehidupan.

“Kunci dari semua ini adalah percaya pada diri sendiri dan tidak takut untuk memulai,” kata Dewi, menutup pidatonya. Tepuk tangan meriah menggema di ruangan itu.

Di antara kerumunan, ada seseorang yang menyimak dengan perasaan campur aduk — Rangga. Ia datang tanpa pemberitahuan, berdiri di sudut ruangan, mencoba tidak menarik perhatian. Melihat Dewi yang bersinar di atas panggung membuat Rangga merasa kecil. Perempuan yang dulu ia anggap lemah kini berdiri kokoh di atas kakinya sendiri, jauh lebih kuat daripada yang pernah ia bayangkan.

Setelah acara berakhir, Rangga kembali ke apartemennya dengan perasaan yang sulit dijelaskan. Ia membuka jendela, memandang ke luar, dan membiarkan pikirannya melayang ke masa lalu. Ia mengingat saat-saat di mana Dewi dengan sabar mendukungnya, bahkan ketika ia tidak pantas mendapatkannya.

“Aku bodoh,” gumam Rangga sambil menggelengkan kepala. “Kenapa aku meninggalkan seseorang seperti dia?”

Lihat selengkapnya