Suami Sempurna, Tapi Selingkuh

Titin Hartini
Chapter #17

Bab 17: Menemui Tembok yang Teguh

Bab 17: Menemui Tembok yang Teguh

Rangga berdiri di depan pintu rumah Dewi, menggenggam buket bunga mawar putih. Hatinya dipenuhi campuran perasaan gugup dan penyesalan. Sudah bertahun-tahun ia tidak berada di tempat ini sebagai suami dan ayah. Kini, ia kembali, membawa tekad untuk memperbaiki segalanya.

Pintu terbuka perlahan, memperlihatkan Dewi yang mengenakan apron, masih sibuk dengan aktivitas di dapur. Matanya membelalak sesaat saat melihat Rangga, tetapi ekspresinya segera berubah menjadi datar.

“Ada apa, Rangga?” tanyanya dingin.

“Dewi, aku...” Rangga menghela napas, berusaha mengumpulkan keberanian. “Aku ingin bicara. Aku tahu ini mendadak, tapi aku benar-benar perlu bicara denganmu.”

Dewi tetap berdiri di ambang pintu, memandang Rangga dengan tatapan yang sulit dibaca. “Kalau soal anak-anak, kamu bisa bicara lewat telepon. Aku sedang sibuk sekarang,” katanya sambil melirik ke dapur di belakangnya.

“Dewi, tolong. Ini penting. Aku ingin kita bicara secara langsung,” pinta Rangga.

Dewi menghela napas, tetapi ia membuka pintu lebih lebar dan mengisyaratkan Rangga untuk masuk. Di dalam, rumah itu terasa sama hangatnya seperti yang ia ingat, meskipun suasananya berbeda. Ada perubahan kecil di sana-sini yang mencerminkan kemandirian Dewi: dinding dengan pajangan motivasi, meja kerja kecil di sudut ruang tamu, dan aroma masakan yang menggoda dari dapur.

Lihat selengkapnya