Setelah pertemuan terakhir dengan Rangga, Siska tidak bisa menerima kenyataan bahwa ia telah ditinggalkan. Perasaan sakit hati dan amarahnya semakin membara. Ia memutuskan bahwa jika Rangga tidak bisa menjadi miliknya, maka ia akan memastikan Rangga tidak mendapatkan kebahagiaannya kembali.
Siska mulai menyusun rencana untuk merusak reputasi Rangga, menggunakan semua informasi pribadi yang ia miliki. Ia menghubungi beberapa klien besar yang bekerja sama dengan Rangga dan menyebarkan rumor bahwa Rangga tidak jujur dalam urusan bisnisnya. Dengan memanfaatkan jaringan yang ia miliki, Siska berharap rumor ini akan cukup kuat untuk menggoyahkan posisi Rangga di tempat kerjanya.
Namun, Siska tidak menyadari bahwa Rangga sudah mengambil langkah untuk melindungi dirinya. Dengan bantuan Andi, sahabatnya yang bekerja di bidang hukum, Rangga telah mendokumentasikan setiap ancaman dan upaya manipulatif Siska. Semua pesan, rekaman panggilan, dan bukti lainnya telah disiapkan sebagai antisipasi terhadap serangan yang lebih besar.
Ketika Dewi mendengar kabar bahwa reputasi Rangga sedang diserang, ia memutuskan untuk bertindak. Meski hubungan mereka masih dalam tahap pemulihan, Dewi tahu bahwa apa yang dilakukan Siska tidak hanya menyakiti Rangga, tetapi juga bisa memengaruhi kehidupan anak-anak mereka.
Dewi menghubungi beberapa klien besar yang sempat mendengar rumor negatif tentang Rangga. Dengan sikap profesional dan tenang, ia memberikan penjelasan yang menegaskan bahwa Rangga adalah orang yang jujur dan berdedikasi dalam pekerjaannya.
“Saya mengenal Rangga lebih baik daripada siapa pun. Saya bisa memastikan bahwa semua tuduhan yang beredar adalah kebohongan. Jika Anda meragukannya, saya akan dengan senang hati membantu mengklarifikasi,” kata Dewi kepada salah satu klien besar Rangga.