"ALI!" tanya Jamilah setelah membuka pintu rumah, diiringi langkah cepat dengan air mata yang telah membasahi rambutnya yang terurai.
"Maaf, Nyonya. Den Ali ada didalam kamarnya, baru saja pulang," kata mpok Juju---pembantu keluarga Fawzi, yang sedang membawa kompres ditangannya.
Jamilah langsung bergegas menuju kamar Ali, dengan melepas tas yang ia genggam dan sepatu hills yang dipakai.
"Nak!! Ali!!"
Krekk!!
"Ali sayang!! Kamu kenapa? Gak papakan?" tanya Jamilah tersedu, ditambah Ali tertidur menghadap kearah berlawanan dengan Jamilah.
"Nak? Nakkk," panggil Jamilah lagi.
"Maaf, Nyonya. Mungkin Den Ali sedang kecapean." Juju mengambil alih, dengan membawa kompres lalu ia simpan diatas meja kamar Ali.
"Mbok, memangnya apa yang terjadi pada Ali?" tanya Jamilah, lalu duduk diatas kasur yang Ali tiduri, dan mengusap-usap kepala Ali dengan lembut.
"Hm, s-saya ti-titidak tau, Nyonya, permisii."
Juju terdiam seribu bahasa, lalu pergi meninggalkan mereka.
"Sepertinya ada yang disembunyikan oleh, Mbok Juju," gumam Jamilah lalu lanjut mengusap-usap kepala Ali dengan perasaan yang sama saat Ali terlahir kedunia.
Lama banget si!! Batin Ali.
"Ali sayangg, kita berobat ya. Mbok!!! Mbok Juju!!!!!"
"I-iya, ada apa, Nyonya," tanya Juju menghampiri Jamilah.
"Cepat!! Panggil Pak Darsa!!! Bawa Ali, ke rumah sakit!!" kata Jamilah panik.
DUARRRRR
Ali membuka selimut yang terpakai dari tadi, dan mengagetkan Jamilah.
"HAPPY BIRTHDAY MAH, TETTT, TETTT, TETTTTTTT!!"
"Ali?"
"Hahaha, iya, Mah. Semoga panjang umur dan sehat selalu!!!! Maafin Ali, sering bikin mamah jengkel."
"Bentar-bentar, mamah masih belum mengerti, coba jelaskan," tanya Jamilah masih heran dengan perilaku anaknya.
"Haha, udah, Mah udah. Maaf!!"
"Ali!!" Jamilah tersedu dan dipeluk oleh anaknya.
Brukkkk!!
"Aku, telat ya??" tanya Rara sambil membawa kue ditangannya.
"Alah, Lu telat!!! Gua keburu mau dibawa ke rumah sakit! Padahal gua gak sakit!!" tegas Ali setelah melihat Rara.
"Iya, maaf!!!"
"Mamah malah jadi bingung nih, jadi ada apa si??" tanya Jamilah untuk kesekian kalinya.
"Jadi-
Flashback🍂
Krekkkk!
"Bang Ali?! Ngapain? Gak biasanya masuk kamar?!" tanya Rara heran.
"Syutttttt!" kata Ali, lalu membungkam mulut Rara.
"Lepasin!!"
"Makanya jangan banyak omong! Diem!!"
"Ya gimana bisa diem, Abang masuk ke kamar diem-diem, terus bikin aku penasaran lagian!"
"Dahlah, dengerin!"
"Iya!" jawab Rara lalu memalingkan wajah.
"Jadi, besok Mama ulang tahun, terus gua mau bikin sesuatu yang berbeda pada ulang tahun kali ini."
"Mama ulang tahun? Kok, aku gatau sih," lirih Rara lalu mendekati Ali.