Suami titipan

Sriwahhh
Chapter #12

12. CHAPTER 12

Ali pergi meninggalkan Aliyya yang masih memegang piring berisi makanan yang belum habis.

"Jadi bagaimana? Gapapa."

Ali menoleh sangat tajam. "Kamu tahu pernikahan tersebut termasuk ke dalam pernikahan terlarang? Rasulullah saja melarang, kenapa kamu bersikap keras!" Ali sangat geram dengan ucapannya tersebut.

"Tapi." Aliyya selalu mengelak.

Dalam sebuah hadis Rasulullah mengatakan yang artinya: Dan dalam suatu riwayat (dikatakan): Bahwa sesungguhnya Saburah pernah bersama-sama Nabi SAW., lalu beliau bersabda. "Hai manusia, sesungguhnya aku pernah mengizinkan kamu kawin mut'ah, dan bahwasanya Allah telah benar-benar mengharamkan hak itu sampai hari kiamat, maka barang siapa yang masih ada suatu ikatan dengan wanita-wanita itu hendaklah ia lepaskan dan janganlah kamu mengambil kembali apa-apa yang telah kamu berikan kepada mereka itu sedikit pun." ( H.R. Ahmad dan Muslim)

Lalu datanglah seseorang untuk bertamu, karena mendengar perkelahian di dalam rumah membuat beberapa tetangga menghampiri, di sini memang seperti perumahan yang dari ujung tembok rumah satu ke yang lain berdempetan.

"Assalamu'alaikum," ucap seseorang yang berada di luar rumah, dan di jawab oleh orang di dalam rumah.

Ali keluar kamar menuju suara tersebut terdengar, Aliyya tetap berada di posisinya.

Ali mendengarkan setiap kata yang diucapkan orang tersebut, begitu pun dengan Aliyya mendengarkan dibalik tembok yang memang jelas terdengar.

"Dan ingat dalam surat Al-Baqarah ayat 227 disebutkan, 'Dan jika mereka berketetapan hati hendak menceraikan, maka sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.'"

Ali belum paham betul, tentang pernikahan dalam islam. Ia baru saja masuk kelas 12 SMA apalagi dengan Aliyya.

Ali terdiam dengan seribu pertanyaan yang ia pikirkan.

Ceraikan? Atau lanjutkan?

Aliyya salat seraya meminta pertolongan, dengan bersungguh-sungguh dan penuh berharap pada Sang Kuasa memberikan petunjuk untuknya.

Aliyya duduk lebih lama setelah berdzikir, dengan penuh keyakinan, ketaatan dan keegoisan tadi siang, ia terus meminta maaf atas perbuatannya.

Ya Allah ....

Yang maha mengetahui segala isi hati

Hamba tidak ingin terjadi, tetapi bagimana lagi

Hamba bingung, tapi harus bagaimana lagi

Untuk menghadapi ujian ini

Tapi, Aliyya yakin

Di balik semua ini, pasti ada pesan tersirat bagiku

Dan, bagi Ali

Sungguh berat Aliyya mengucapkan nama itu.

Jika memang ini jawaban dari semua doaku

Hamba ikhlas,

Tapi,

Waktunya yang tidak pas

Maaf,

Sepertinya hamba harus mengakhiri semua ini

Mungkin, ini hal bodoh

Lihat selengkapnya