"Pada detik ini, upacara serah terima jabatan dari tahun sebelumnya ke tahun berikutnya dinyatakan selesai."
Aliyya menghirup nafas lega, karena jabatannya sudah berakhir dengan banyak mengucapkan syukur.
"Dannn, untuk mojang tahun ini adalah ... Nungguin ya?"
Apasi Pak, garing.
Iya, gua penasaran nih.
Panas anj*r, make up luntur.
Alah, so banyak becanda, cepetan napa.
"Untuk mojangnya berada di kelas 12 IPA sedangkan jajaka berada di kelas 12 IPS yaituuuu ... Jengjengjengggg ...."
Semua siswa mendengarkan ucapan pak pembina tersebut saat selesainya upacara. Karena hadiah dari mojang dan jajaka akan mendapatkan fasilitas buku gratis, baju sekolah dan uang tunai beserta sertifikat lengkap dengan piala.
"ALI RAHMAN FAWZI dan ... Al--
--Almaira Salsa Nurhikmah."
Semua orang bertepuk tangan, memang Ali mudah bergaul jadi sering di kagumi oleh para murid karena di sekolahnya juga ia sangat menjaga image di depan teman-temannya.
Ali dan Almaira memang keduanya memiliki akhlaq yang patut diikuti oleh semua siswa, Ali dengan jabatannya menjadi ketua MPK dan Almaira yang menjadi ketua ROHIS. Pada saat ini mereka lengser dari jabatan tetapi menggantikan mojang dan jajaka tahun sebelumnya. Memang hebat.
Aliyya menunduk dengan penuh kagum pada Ali. Memang Ali adalah laki-laki yang bertanggung jawab, pintar, hanya pada orang tua dan keluarganya ia bersikap manja untuk meminta kebahagian.
Kepala Aliyya sedikit terasa pusing, tanpa ancang-ancang ia langsung pergi meninggalkan lapangan upacara.
"Mau kemana, Al?" tanya seorang temannya.
"Kepalaku agak pusing, sepertinya harus ke UKS."
"Aku temenin ya?"
"Gausah, aku bisa sendiri," tolak Aliyya.
" ... adalah ALIYYA HUMAIRA DARI KELAS 12 IPA."
Langkah Aliyya terhambat saat mendengar namanya disebut oleh pembina upacara, tapi ia tidak tahu apa yang terjadi, ia hanya memikirkan kepalanya yang mulai pusing.
"Jadi apakah ada, wakil ketua OSIS kita? Aliyya? Aliyya Humaira?" panggil sekali lagi pembina.
"Al! Cepetan sana. Lu, jadi siswa terbaik tahun ini. Selamat ya." Aliyya mengangguk untuk menyeimbangkan kepalanya yang pusing. Dan bergegas menuju suara tersebut terdengar.
"INI DIA ... ALIYYA HUMAIRA ... SISWA TERBAIK TAHUN INI ... berikan tepuk tangan yang paling kencang."
Aliyya mengangguk dan menampakan senyuman manisnya, yang membuat siapa pun terpesona atas kecantikannya. Ditambah dengan akhlak terpuji yang di miliki olehnya.
"Untuk siswa terbaik kali ini akan mendapatkan BEASISWA FULL SAMPAI LULUS DARI UNIVERSITAS TERNAMA DI INDONESIA DENGAN DILENGKAPI ASRAMA DAN UANG SAKU SETIAP BULANNYA, YANG AKAN DI BERIKAN LANGSUNG OLEH PIHAK SEKOLAH."
Semua orang bersorak senang, Aliyya refleks dan bersujud di tengah lapangan, yang mulai ramai oleh siswa karena mendengar hadiah yang diberikan oleh sekolah, baru tahun ini yang mendapatkan hadiah sebanyak ini.
"Nawaitu sujudas syukri Lillahi Ta'aalla."
Aliyya tidak tahan dengan semua ini, ia tumpahkan semua kerja kerasnya selama ini. Karena pada jenjang sebelumnya ia tidak pernah masuk ke dalam tiga besar. Dan bisa menjadi wakil ketua OSIS. Ditambah hadiah spesial dari Allah ini.
Gelap!
Aliyya tidak sadarkan diri, saat sujud yang ia lakukan. Semua orang panik, dan menghampiri Aliyya yang masih terpaku pada posisinya.
"Aliyya?!" kata seseorang yang berada di sampingnya. "Sudah cukup minyak anginnya."